Bank sentral Selandia Baru, Reserve Bank of New Zealand, bergerak untuk merangsang perekonomian setelah inflasi tahunan untuk tahun hingga 31 Maret datang di 0,1 persen, terendah dalam 15 tahun terakhir, lapor AFP.
Terakhir kali bank memangkas suku bunga pada Maret 2011, untuk mencegah pelambatan ekonomi setelah gempa dahsyat di Christchurch.
Bank mengutip penurunan tajam harga komoditas, terutama susu, sebagai salah satu faktor di balik langkah terbaru itu.
"Penurunan OCR (cash rate) sesuai mengingat tekanan inflasi rendah dan melemahnya ekspektasi dalam permintaan, dan untuk memastikan bahwa inflasi jangka menengah menuju ke arah kisaran tengah target," bank mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Target tingkat inflasi bank adalah 1,0-3,0 persen.
Penurunan suku bunga telah diperkirakan oleh beberapa ekonom, meskipun sebagian besar pengamat pasar percaya bahwa bank akan mempertahankan suku bunganya tak berubah.
Bank mengangkat suku bunga acuannya sebesar 1,0 persen menjadi 3,5 persen antara April dan Juli tahun lalu di tengah tanda-tanda ekonomi terlalu panas (overheating).
Bank sentral terlihat enggan untuk menurunkan suku karena takut memicu peningkatan harga properti di kota terbesar negara itu Auckland.
Namun, bank memperkenalkan pembatasan pinjaman pada bulan lalu yang dikatakan akan membantu mendinginkan pasar perumahan kota.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015