Penundaan "tampak menunjukkan bahwa pemerintah Yunani memprioritaskan pengeluaran pensiun dan domestik lainnya di atas kewajiban utang yang dijadwalkan," kata S&P, lapor AFP.
Tanpa perubahan yang akan melihat perekonomian mulai tumbuh, dan tanpa reformasi mendalam di sektor publik, S&P mengatakan, "utang Yunani tidak berkelanjutan."
S&P mengatakan pandangannya bahwa dengan tidak adanya kesepakatan baru dengan para kreditor resmi untuk melepaskan 7,2 miliar euro (8,2 miliar dolar AS) dalam pendanaan dana talangan (bailout), "Pemerintah Yunani mungkin akan gagal bayar (default) pada utang komersialnya dalam 12 bulan berikutnya."
Karena negara masih berselisih dengan Komisi Eropa,
Bank Sentral Eropa dan IMF atas persyaratan untuk memperoleh pendanaan dana talangan lebih besar, S&P menggambarkan situasi di mana pemerintah bisa mengontrol lembaga modal untuk memblokir arus keluar deposito lebih lanjut dari bank-bang yang didukung ECB.
Lembaga pemeringkat juga mengatakan pemerintah bisa mengambil jalan mengeluarkan mata uang yang terpisah sejajar dengan euro untuk membayar tagihan domestik.
"Pelemahan yang mendasari posisi fiskal menimbulkan pertanyaan tentang realisme dari perjanjian dengan para kreditor Yunani pada target fiskal, karena proyeksi untuk penerimaan pajak dan PDB riil dan nominal tampak spekulatif," kata S&P.
"Sekalipun jika kesepakatan dengan kreditor resmi dicapai selama dua minggu berikutnya, kita tidak berharap bahwa kesepakatan tersebut akan mencakup persyaratan utang Yunani di atas September."
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015