Ketua Komite Rakyat Nasional (Kornas) Lampung, Novelia Yulistin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Rabu, mengatakan sebelum acara Midodareni berlangsung, para relawan yang hadir dalam acara itu berkumpul di Gedung Asrama Haji Donohudan Solo sejak 9 Juni untuk berdiskusi terlebih dahulu tentang situasi nasional saat ini.
Menurutnya, dalam diskusi tentang hal itu seperti disampaikan Kepala Staf Keperesiden kepada para relawan Jokowi, antara lain untuk menyosialisasikan keputusan Presiden Jokowi dalam mengambil kebijakan strategis.
Salah satunya pengalokasian sebagian subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk program pembangunan yang bersifat produktif, seperti pembangunan waduk, pembangunan tol laut, swasembada pangan, Kartu Indonesia Sehat, pembelian kapal patroli, kartu keluarga sejahtera, pembangunan desa, dan Kartu Indonesia Pintar.
Selanjutnya, kebijakan realokasi yang berbasis produktivitas, pengentasan kemiskinan dan kemakmuran yang berkeadilan.
Ketua Kornas Lampung dalam diskusi itu mengatakan bahwa sosialisasi situasi nasional yang disampaikan ini adalah untuk memberikan pemahaman bahwa kebijakan yang diambil oleh Presiden Jokowi adalah untuk memerangi mafia migas dan efisiensi anggaran yang bocor selama ini.
"Nah PR-nya adalah bagaimana setelah realokasi subsidi BBM, pengelolaannya dilaksanakan dengan benar, begitu pula penanganan persoalan agraria ibarat bom waktu yang kapan saja siap meledak, serta bagaimana pula efisensi anggaran ini bisa dialokasikan," ujarnya pula.
Selain persoalan kebijakan, Novelia Yulistin dalam diskusi itu juga menyoroti penyelesaian persoalan sengketa pertanahan yang juga bagian dari Program ke-5 Nawacita, karena menurutnya swasembada pangan dan reforma agraria seperti benang yang tak bisa putus dan saling berkaitan.
Dalam diskusi itu, ia juga menyatakan relawan Jokowi, seperti Kornas Lampung, akan siap mengawal dan mengawasi program-program Nawacita agar bisa terlaksana dengan benar.
Pewarta: Budisantoso Budiman / Muklasin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015