Singapura (ANTARA Newsa) - Kunci kesuksesan Agus Prayogo merebut medali emas lari nomor 10 ribu meter di SEA Games 2015 di Singapura, Rabu, ternyata tidak hanya dari latihan keras yang selama ini dijalani namun juga karena makan banyak sebelum perlombaan.
Apa yang dilakukan Agus Prayogo itu ternyata bukan tanpa alasan karena sebelumnya pria yang berprofesi sebagai anggota TNI itu tenaganya terkuras setelah turun di nomor 5.000 meter. Pada nomor tersebut atlet kelahiran 23 Agustus 1985 itu hanya meraih perak.
"Istirahat memang kurang. Makanya butuh recovery yang cepat. Ya makan yang banyak," kata Agus Prayogo dengan tersenyum.
Recovery yang dilakukan oleh Agus Prayogo terbilang cukup singkat setelah sebelumnya berlari habis-habisan saat turun di nomor 5.000 meter. Meski telah maksimal, Pelari jarak jauh andalan Indonesia itu harus mengakui keunggulan lawan meski sejak awal selalu memimpin.
"Tidurpun sebenarnya kurang karena tes dopingnya sampai malam. Tapi semuanya tidak saya jadikan alasan untuk tidak tampil maksimal di nomor 10 ribu meter," kata atlet yang pada SEA Games 2013 gagal mempersembahkan medali emas itu.
Emas yang diraih pada SEA Games XXVIII ini merupakan yang keempat kalinya. Emas pertama direbut pada SEA Games 2009, berikutnya dua emas mampu direbut pada SEA Games 2011 di Palembang. Catatan waktunya adalah. 29 menit 41,56 detik.
Meski mampu mempersembahkan emas bagi kontingen Indonesia, Agus Prayogo mengaku sempat khawatir dengan strategi yang digunakan. Pada kejuaraan ini, andalan Indonesia langsung berlari cepat sejak start. Bahkan, tidak ada atlet yang mendahuluinya.
"Prinsipnya kalau kalah ya kalah sekalian. Kalau menang itulah harapannya. Akhirnya saya mendapatkan hasil terbaik di kejuaraan ini," kata atlet kelahiran Bogor Jawa Barat itu.
Dengan raihan emas ini, kata dia, akan dijadikan modal untuk menghadapi beberapa kejuaraan yang telah dijadwalkan. Selain itu untuk bersiap diri menghadapi Asian Games 2018 di Tanah Air.
(T.B016/B/D011/D011) 10-06-2015 19:56:28
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015