Zagreb (ANTARA News) - Kroasia dan Italia akan bertanding tanpa kehadiran penonton pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 yang dimainkan Jumat, setelah negara Balkan itu mendapat hukuman akibat para penggemarnya kerap melakukan aksi-aksi kekerasan.

Pada pertandingan yang semestinya dapat membuat penonton memenuhi stadion di Split, laga antara dua tim teratas di klasemen Grup H ini dianggap menjadi anti klimaks oleh pelatih tim tuan rumah Niko Kovac.

"Ini tragis bagi sepak bola kami dan orang-orang, bahwa tidak seorang penggemar pun akan diizinkan masuk stadion," kata Kovac kepada situs Asosiasi Sepak Bola Kroasia (www.hns-cff.hr).

"Oleh karena itu, ini tidak akan menjadi ajang yang dapat dinikmati, namun tidak akan ada alasan jika kami tidak mendapatkan hasil (bagus)."

"Di bawah situasi-situasi yang ada, saya akan gembira dengan hasil imbang, khususnya dengan memandang fakta bahwa kami akan kehilangan (gelandang) Luka Modric yang cedera dan bek (Vedran) Corluka yang terkena skors."

Kroasia mendapat hukuman menyelenggarakan satu pertandingan tanpa kehadiran penonton setelah lagu-lagu rasis dinyanyikan para penggemar mereka, ketika menang 5-1 atas Norwegia pada Maret, serta akibat insiden-insiden yang mereka sebabkan saat bermain imbang 1-1 dengan Italia di Milan November silam.

Pertandingan di Stadion San Siro itu dua kali dihentikan setelah para penggemar Kroasia melemparkan suar ke dalam lapangan.

Kovac kemungkinan menggunakan formasi 4-4-2 dengan menduetkan penyerang Leicester City Andrej Kramaric dengan Mario Mandzukic di depan, sedangkan absennya Modric membuat pemain Barcelona Ivan Rakitic menjalankan peran yang lebih bebas di lapangan tengah.

Pelatih Italia Antonio Conte menghadapi pemilihan pemain yang membuat sakit kepala, di mana kiper Gianluigi Buffon dan gelandang Marco Verratti diragukan dapat tampil.

Buffon diganggu cedera siku kiri yang didapatnya saat bermain melawan Barcelona di final Liga Champions, sedangkan Verratti mendapat cedera pada betis kirinya saat menjalani latihan.

"Kroasia memiliki tim yang sangat bagus dan mereka membuktikannya di San Siro, namun kami harus lolos," kata Conte kepada situs federasi sepak bola Italia (www.figc.it).

"kami mempersiapkan formasi yang berbeda (dibanding formasi kesukaan 3-5-2), kami perlu memainkan sistem yang sesuai dengan para pemain (yang ada)."

Kelelahan setelah menjalani musim kompetisi yang panjang bersama klub juga dapat menjadi faktor bagi kedua tim, namun bek Dynamo Kiev asal Kroasia Domagoj Vida yakin tim tuan rumah dapat mengambil langkah besar menuju putaran final di Prancis tahun depan.

"Kelelahan dikesampingkan untuk pertandingan besar seperti ini, ini merupakan derby grup dan kami percaya diri sebagai kami telah memiliki perjalanan yang bagus sejauh ini," kata Vida.

Kroasia memuncaki grup dengan 13 angka dari lima pertandingan, diikuti oleh Italia dengan 11 angka, demikian Reuters.


(Uu.H-RF/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015