Fadhil dalam diskusi yang bertajuk "KAI Recipe" di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu mengatakan meski demikian, aktivitas KRL masih berjalan karena masih tedapat penumpang yang melakukan perjalanan jarak dekat, seperti ke Depok dan Bogor.
"Perjalanan dikurangi 40 perjalana, jadi berkurang, untuk Sabtu Minggu memang kita kurangi karena kita juga butuh perawatan," katanya.
Namun, dia mengatakan pihaknya tidak mengurangi dengan adanya pengurangan penumpang tersebut, selain itu juga tidak ada perubahan tiket selama arus mudik dan balik Lebaran 2015.
"Kita tarif segitu saja, enggak ada perubahan. Nanti ribut lagi kalau ada kenaikan tarif," katanya.
Ketua Masyarakat Trasnportasi Indonesia Danang Parikesit menilai penurunan tersebut wajar karena Lebaran sebagai ajang tradisi nasional yang harus diprioritaskan.
"Pasti mengurangi pendapatan, tapi kita melihat ini kebijakan untuk memihak upaya untuk pemudik," katanya.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sarana kereta api untuk mengangkut pemudik pada Lebaran 2015 di antaranya, lokomotif (siap operasi 410, stamformasi 386 dan cadangan 24), sementara itu untuk kereta (siap operasi 1.637, stamformasi 1.523 dan cadangan 114).
PT KAI sendiri menyediakan 44.904 kursi per hari untuk KA jarak jauh.
Untuk KA tambahan, KAI DAOP I juga menjalankan 13 KA tambahan Lebaran dengan jumlah 15.148 kursi, yang telah mulai penjualan tanggal 11 April untuk keberangkatan 10 sampai dengan 16 Juli 2015 atau H-7 sampai dengan H-1, sementara untuk arus balik keberangkatan tanggal 17-26 Juli 2015 atau H1 sampai dengan hari H kedua plus delapan hari setelahnya (H2+8), pemesanan sudah dibuka tanggal 18 April.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015