Makassar (ANTARA News) - Pesawat pengintai Boeing 737-200 milik TNI AU Lanud Hasanuddin Makassar yang sedang mencari lokasi jatuhnya pesawat Adam Air Boeing 737-400 terpaksa mendarat darurat Bandara Sepinggan Balikpapan, Kaltim, Rabu. Wartawan ANTARA Yusran Uccang yang ikut dalam pesawat itu melaporkan bahwa pesawat dengan pilot Kolonel Penerbang Mujianto terpaksa mendarat darurat di Bandara Sepinggan Balikpapan karena cuaca buruk di Bandara Hasanuddin Makassar. Dia mengatakan, saat pesawat tersebut akan kembali ke pangkalan Udara Hasanuddin Makassar seusai menyisir dan mengitari Rantepao, Tana Toraja selama empat kali dan berputar di Teluk Mandar, Sulawesi Barat, tiba-tiba pesawat tersebut dialihkan ke Balikpapan karena kondisi cuaca buruk di sekitar Lanud Hasanuddin. Dalam penerbangan pengintaian pada titik lokasi jatuhnya pesawat Adam Air tersebut, ikut enam orang wartawan termasuk 12 kru pesawat. Dalam proses pencarian pesawat Adam Air jenis Boeing 737-400 yang diperkirakan jatuh dan hilang di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, sejak Senin (1/1) 2007 ini, dua unit pesawat milik TNI AU Boeing 737-200 dan pesawat Nomad milik TNI AL dikerahkan termasuk dua unit KRI milik TNI AL. Kedua pesawat tersebut diberangkatkan dari Pangkalan TNI AU Hasanuddin pada pukul 07:00 Wita untuk melakukan pencarian di Selat Makassar sekitar perairan kabupaten Majene (Sulbar) dan di kawasan pegunungan Rantepao Kabupaten Tanah Toraja (Sulsel). Hingga berita ini diturunkan, pesawat Boeing 737-200 yang melakukan pengintaian masih berada di Balikpapan. Sementara itu, akibat cuaca buruk di Bandara Hasanuddin Makasar, sekitar enam penerbangan terpaksa di delay (tunda) hingga kondisi cuaca membaik. Enam penerbangan tersebut yang ditunda keberangkatannya di Bandara Hasanuddin, diantaranya, pesawat Merpati, Garuda Indonesia dan Lion Air. Sedangkan sejumlah penerbangan yang akan mendarat di Bandara Hasanuddin ini juga terpaksa dialihkan ke beberapa bandara terdekat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007