Ini semua mengikuti prosesi adat Jawa kami mohon doa agar semuanya berjalan dengan lancarSolo (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang anyaman daun kelapa atau bleketepe di depan kediamannya di Jalan Kutai Utara Sumber, Solo, Jawa Tengah.
Pemasangan bleketepe dilakukan sekitar pukul 8.45 WIB.
Jokowi didampingi istri, Iriana Joko Widodo dan dua adik calon mempelai, yakni Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep turut serta dalam acara itu disaksikan anggota keluarga yang lain.
Jokowi mengenakan beskap landung warna cokelat dan blangkon sedangkan Iriana menggunakan kebaya sifon bunga-bunga kutu baru dominan merah.
Sedangkan Kahiyang menggunakan kebaya warna hijau dan Kaesang menggunakan beskap seperti yang dikenakan ayahnya.
Dalam prosesi itu, Jokowi menaiki sebuah tangga untuk secara simbolis memasang bleketepe sedangkan Iriana menyerahkan anyaman itu dari bawah.
Kemudian keduanya membuka singkap yang menutupi pisang raja, daun beringin, dan kelapa cengkir gading yang dipasang di sisi kanan kiri menutupi tiang bleketepe.
Jokowi sebelumnya memasang setangkai padi pada rangkaian tiang tersebut.
Widodo salah satu kerabat keluarga Jokowi mengatakan pemasangan bleketepe dilanjutkan dengan upacara sungkeman dan menunggu air siraman dari keluarga calon mempelai wanita.
"Ini semua mengikuti prosesi adat Jawa kami mohon doa agar semuanya berjalan dengan lancar," katanya.
Rencananya pada pukul 09.45 WIB, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka akan menjalani prosesi siraman dalam rangkaian pernikahannya dengan putri solo 2009, Selvi Ananda.
Malam sebelumnya dilaksanakan prosesi tembung atau lamaran yang berjalan dengan lancar. Akad nikah dan resepsi akan dilaksanakan pada Kamis, 11 Juni 2015.
Penjagaan diperketat menjelang acara siraman bahkan media peliput yang akan masuk dibatasi 15 orang dengan lebih dahulu diperiksa secara ketat oleh para petugas termasuk wajib melewati x-ray. Hal serupa dilakukan di kediaman mempelai wanita.
Acara siraman dilakukan tertutup untuk umum.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015