Saya berharap penjaringan kali ini mampu menghasilkan pimpinan KPK yang berintegritas, bersih, jujur, berani, dan tidak tebang pilih dalam menentukan kasus mana yang ditangani dan tersangka yang ditetapkan."

Jakarta (ANTARA News) -Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berharap panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa menjaring sosok berintegritas sehingga bisa membuat kinerja lembaga antirasuah itu semakin baik ke depan.

"Saya berharap penjaringan kali ini mampu menghasilkan pimpinan KPK yang berintegritas, bersih, jujur, berani, dan tidak tebang pilih dalam menentukan kasus mana yang ditangani dan tersangka yang ditetapkan," kata Said Aqil saat menghadiri undangan rapat yang digelar Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK di Jakarta, Selasa.

Menurut Said Aqil, keberadaan pimpinan KPK yang kredibel dan memiliki integritas tinggi sangatlah penting untuk menjadikan lembaga itu dapat bekerja secara maksimal. Apalagi, jika personel pendukung yang ada di lembaga itu juga memiliki standar serupa.

"KPK kan tidak hanya pimpinan, ada penyidik yang dari kepolisian dan kejaksaan. Semuanya semoga bisa dijaring dengan syarat-syarat yang ketat juga," katanya.

Rapat Pansel Capim KPK dihadiri oleh sembilan orang anggota Pansel dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat. Selain Said Aqil, hadir juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Romo Beni Susetyo, Khusnul Mariyah, dan sejumlah tokoh lainnya.

Menurut Said Aqil, ia dan sejumlah tokoh masyarakat diminta masukan terkait kriteria calon pimpinan KPK untuk melengkapi syarat dan kriteria yang telah disusun Pansel.

Said Aqil menilai syarat dan kriteria yang dibuat Pansel sudah ideal. Bahkan, secara berseloroh kiai penyandang gelar akademik profesor bidang tasawuf itu menyebut ada kriteria yang ia sendiri pun belum tentu bisa memenuhinya.

"Ada yang sangat susah, saya juga belum tentu bisa memenuhinya, calon pimpinan KPK tidak pernah melakukan perbuatan tercela," katanya sembari tertawa.

Pansel Capim KPK akan memilih delapan nama untuk diajukan kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian diteruskan ke DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

Untuk memperoleh sosok yang layak diajukan sebagai calon pimpinan KPK, Pansel meminta masukan dari berbagai pihak. Selain bertemu tokoh lintas agama, sebelumnya mereka juga bertemu dengan Kapolri dan pimpinan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Pansel juga akan meminta masukan dari masyarakat terkait nama-nama yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Pendaftaran calon pimpinan KPK dibuka tanggal 5-24 Juni dan masyarakat diberi kesempatan memberikan masukan pada 27 Juni-26 Juli.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015