Beberapa pemain kunci --saat melawan Filipina-- tidak diturunkan, termasuk menarik beberapa di antaranya pada babak kedua. Hal itu untuk menjaga kondisi mereka saat laga melawan Singapura,"Singapura (ANTARA News) - Timnas Indonesia U-23 menjaga kebugaran beberapa pemain kunci untuk memastikan bisa tampil "full team" pada pertandingan hidup mati melawan Singapura, kata Assisten Pelatih Timnas PSSI Mustaqim di Singapura, Selasa.
"Beberapa pemain kunci --saat melawan Filipina-- tidak diturunkan, termasuk menarik beberapa di antaranya pada babak kedua. Hal itu untuk menjaga kondisi mereka saat laga melawan Singapura," kata Mustaqim seusai Timnas U-23 mengalahkan Filipina 2-0 di Stadion Jalan Besar, Singapura.
Timnas U-23 dan Singapura akan bertemu pada laga hidup mati di tadion Jalan Besar Singapura pada Kamis (11/6).
Mustaqim menyebutkan timnya lebih fokus untuk mengamankan tiga angka atau poin penuh pada pertandingan itu dari pada mencetak gol.
"Fokus kita untuk meraih tiga angka, babak kedua permainan menurun sehingga Filipina bisa berkembang, tapi itu sudah diantisipasi untuk mengamankan kemenangan," kata Mustaqim.
Kekurangan di lini tengah terlihat pada babak kedua, hal itu karena beberapa pemain ditarik. Namun ia mengakui penyelesaian akhir akan menjadi perhatian untuk laga berikutnya lawan tuan rumah.
"Bila dilihat dari hasil kemenangan ini kami puas, tapi dari sisi permainan tentu sebagai pelatih saya masih belum puas," kata Mustaqim.
Selain itu strategi yang diterapkan melawan Filipina dengan menerapkan formasi 4-1-4-1 di babak pertama sengaja dilakukan, termasuk mengganti pemain untuk membingungkan tim Singapura yang menonton pertandingan itu.
"Pertandingan kali ini kami sengaja turun dengan formasi pemain yang berbeda dan pola berbeda, itu untuk membuat bingung Singapura," kata Mustaqim.
Sementara itu Pelatih Filipina Marlon Maro mengatakan pertandingan melawan Indonesia sangat menantang dan banyak peluang yang terjadi.
"Indonesia tampil bagus malam ini dan menjadikan laga tersebut sangat menantang bagi kami," kata Marlon.
Menurut dia timnya kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama sehingga harus tertinggal dua gol cepat yang tercipta pada babak pertama dan hal itu menjadi beban bagi tim.
Serangan yang dibangun pada pemain Indonesia membuat para pemain belakang melakukan kesalahan pada babak pertama. Namun pada babak kedua ia melakukan evaluasi dan berhasil meredam agresivitas Evan Dimas dkk.
"Evan bermain sangat bagus di lini tengah, selain dua golnya juga beberapa umpan dan pergerakannya membahayakan gawang kami," katanya.
Ia juga mengaku konsentrasi strikernya kurang maksimal pada laga itu sehingga beberapa peluang terbuang, seperti pada pertengahan babak pertama saat sudah berhadapan dengan kiper Indonesia.
Timnas U-23 saat ini menempati peringkat kedua klasemen sementara grup A dengan nilai enam hasil dua kali menang dan sekali kalah di bawah Myanmar yang sudah dipastikan lolos ke babak semifinal.
Poin yang dikumpulkan oleh Timnas U-23 sama dengan tuan rumah Singapura, namun tim Garuda Muda unggul selisih gol yakni lima, sedangkan Singapura selisih dua gol.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015