Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan mengungkapkan, pengobatan dengan cara diurut hanya untuk kondisi tubuh yang pegal, bukan cedera misalnya keseleo atau terkilir pada tangan atau kaki.
"Bengkak akibat terkilir misalnya itu kita tidak tahu apakah di ototnya, di ujung otot, pembungkus otot nya, tulangnya. Kalau tukang urut kan tidak tahu, dikhawatirkan menambah trauma. Kalau ototnya ternyata sobek bisa semakin parah," ujar dr. Arif Soemarjono, M.D.SpKFR, FACSM di Jakarta, Selasa.
"Makanya kalau mau diurut, selain cedera boleh. Kalau pegal-pegal boleh," tambah dia. Menurut Arif, urut sebaiknya tidak dilakukan pada daerah sendi-sendi, tanpa alat apapun dan tidak menimbulkan rasa sakit setelahnya. "Setelah diurut jangan sakit. Kalau setelah diurut sakit bukan terapi namanya," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, kita perlu waspada jika saat diurut tukang urut menutup bagian yang terkilir atau cedera menggunakan ramuan dedaunan.
"Kalau ada luka terbuka kecil kan tidak terlihat (karena tertutup daun), itu bisa menimbulkan infeksi. Itulah mengapa hanya gara-gara main futsal, sampai diamputasi," tutur Arif.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015