Tim putra Merah-Putih yang terdiri dari Aditya Sasongko, Christopher Benjamin Rungkat, dan Sunu Wahyu Trijati ditaklukkan 1-2 tim putra Gajah Putih.
Adit membuka kemenangan bagi tim Tanah Air setelah menundukkan wakil Thailand Kittiphong Wachirama Nowong dengan skor 6-4, 7-4 selama dua jam empat menit.
Pada partai kedua, Christo tidak mampu membendung keunggulan petenis andalan Thailand Danai Udomchoke dengan skor 0-6, 4-6, dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam tujuh menit.
Pasangan Sunu/Christo yang diharapkan merebut kemenangan kalah dalam dua set langsung 4-6, 4-6 dari petenis kembar Thailand Sanchai Ratiwatana/Sonchat Ratiwatana yang berlangsung selama satu jam enam menit.
"Lawan kami pada partai ganda sangat solid. Kami sudah berusaha keras di lapangan tapi kembar itu terkenal kuat pada nomor ganda di tingkat Asia," kata Sunu.
Sementara, Christo menyatakan kelelahan karena jeda waktu 30 menit terlalu sempit meskipun petenis peringkat 499 dunia itu menyadari konsekuensi bermain dalam partai tunggal dan partai ganda.
"Tadi saya dan Sunu sempat harus menghadapi reli-reli yang panjang dari pasangan kembar Thailand. Kami masih pasangan bawah kalau diukur dari peringkat resmi dan dibandingkan ganda Ratiwatana," kata Christo.
Pelatih tim tenis putra Roy Therik mengakui Christo/Sunu kurang latihan bersama karena keduanya harus mengikuti turnamen-turnamen profesional untuk meningkatkan peringkat dunia masing-masing.
"Sunu juga baru kembali tahun ini dan latihan bersama Christo hanya beberapa kali. Tapi, penampilan mereka sudah optimal sekali dan sesuai target mencapai putaran final," kata Roy.
Roy menambahkan pasangan Sunu/Christo masih punya peluang untuk membalas kekalahan dari ganda kembar Ratiwatana pada nomor ganda putra.
Tim tenis putra Indonesia merebut medali perak dalam nomor beregu SEA Games 2015. Sedangkan tim tenis putri Indonesia meraih medali perunggu setelah dikalahkan tim putri Filipina 1-2 pada putaran semifinal yang berlangsung di Kallang Tenis Centre Singapura pada Senin (8/6).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015