Singapura (ANTARA News) - Jarang ada perenang Asia Tenggara yang mengguncang arena dunia, namun perenang Singapura Joseph Schooling sepertinya menuju ke sana.
Perenang baby-face berusia 19 tahun yang tinggal di Texas, Amerika Serikat ini, tidak hanya mendominasi SEA Games, namun juga membelah kolam rendang dengan performa kelas dunia.
Dengan empat gelar yang sudah direbutnya dan semuanya menorehkan rekor baru SEA Games, dari total sembilan gelar yang dia buru, Schooling melakukan pemanasan manis menjelang kejuaraan dunia renang bulan depan dan Olimpiade 2016.
"Ini akan membangunkan orang-orang di luar sana di negara-negara lain," kata kepala pelatih Universitas Texas di mana Schooling berbasis, Eddie Reece, kepada AFP di Aquatics Centre, Singapura.
Reece si veteran mengaku terpesona oleh tidak hanya catatan waktu Schooling, namun juga oleh cara si perenang mengatasi tekanan harapan tinggi penonton tuan rumah.
Alih-alih menciut karena tekanan popularitas, Schooling memperoleh sambutan luar biasa penonton yang memadati arena renang.
"Saya takut ketika dia keluar dan semua orang menggila. Itu bisa membuat Anda takut setengah mati atau malah termotivasi, dan jelas dia melewatinya dengan cara yang benar," kata Reece.
Schooling sudah merebut tiga nomor gaya bebas sekaligus menorehkan rekor baru pada ketiga nomor itu, padahal ini bukan gaya favoritnya, termasuk 50 meter gaya bebas dengan catatan 22,47 detik, yang juga memecahkan rekor nasional Singapura yang telah berumur 33 tahun.
Andalan Schooling adalah gaya kupu-kupu, dan catatan waktunya 1:55.73 untuk nomor 200m gaya ini, menempatkan dia ketujuh tercepat di dunia tahun ini.
Keberhasilannya tidak datang tiba-tiba, melainkan dari proses bertahun-tahun latihan di bawah asuhan pelatihnya, Sergio Lopez.
"Dia sungguh pekerja keras. Anda harus tahu dari kelas delapan (SMP kelas dua), Sergio melatih dia, dan melatih orang seusia itu sampai terus maju adalah sulit dilakukan, kebanyakan orang tak bisa melakukannya," kata Reece.
Schooling, yang gaya berbicara dengan aksen Amerika yang kental ini karena lama tinggal di negeri ini, tidak mengira betapa pentingnya kepindahan dia ke Texas.
"Saya dikelilingi orang-orang yang berdedikasi untuk menjadi yang terbaik di dunia dan kami berlatih bagai orang-orang terbaik di dunia setiap hari," kata dia.
"Saya kira itulah alasan saya tampil jauh lebih bagus, karena saya dikepung orang-orang yang menginginkan medali emas Olimpiade, mereka ingin membuat tim Olimpiade AS, mereka ingin menjadi yang terbaik dalam sejarah.
"Jadi yang semacam itu memacu saya. Saya berjuang untuk menjadi lebih besar dan lebih baik manakala saya di sekitar mereka dan saya kira kami saling membesarkan."
Schooling juga memainkan peran terdepan pada upacara pembukaan SEA Games dan menjadi poster tidak resmi SEA Games. Dia tak pernah sepopuler ini di negeri asalnya, Singapura, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015