Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku sudah mengirimkan konsep Keputusan Presiden (Keppres) soal jabatan wakil panglima TNI kepada Presiden Joko Widodo.
"Saya kemarin sudah tanda tangan. Saya kira dalam tempo yang tak lama lagi sudah ada keputusan soal wakil panglima TNI, " Moeldoko usai Peresmian Komando Operasi Khusus Gabungan TNI, di Silang Monas, Jakarta, Selasa.
Ia menilai, pengisian jabatan wakil panglima TNI akan berbarengan dengan jabatan Panglima TNI yang baru untuk menggantikan dirinya yang memasuki masa pensiun pada Agustus 2015.
Moeldoko menambahkan, jabatan wakil panglima TNI akan berbeda angkatan dengan jabatan panglima TNI.
"Kalau panglima TNI nya dari Angkatan Laut, maka wakil panglima TNI bisa dari darat atau udara," tuturnya.
Namun di tempat yang sama, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan, jabatan wakil panglima TNI belum ada urgensinya.
"Belum (ada urgensinya)," kata Tedjo.
Tedjo mengakui bahwa dirinya memang sempat mempertimbangkan keberadaan wakil panglima TNI. Namun, setelah dikaji dan dianalisis efektivitasnya, jabatan tersebut tak terlalu penting untuk dibentuk.
"Dulu kan pertimbangannya kalau panglima tak bisa hadir, bisa wakilnya yang gantikan. Tapi itu bisa iya, bisa juga tidak," ujar Tedjo.
Selama ini ada Kasum (Kepala Staf Umum) panglima atau kepala staf matra TNI yang ditunjuk menggantikan panglima. Jadi ya belumlah, ujarnya.
Tedjo mengingatkan bahwa keputusan ada atau tidaknya wakil panglima TNI adalah keputusan Presiden sepenuhnya.
"Hingga saat ini, Presiden belum memutuskan," ucapnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015