Pantauan lapangan, Selasa pagi, sekitar pukul 06.00 WIT jalan utama itu sempat diblokade oleh warga BTN Organda imbas dari dua warga mereka yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang pada Senin (8/6) siang sekitar pukul 14.30 WIT.
Blokade dilakukan dengan cara membakar ban bekas, ranting pohon dan sejumlah pecahan botol serta batu-batu seukuran bola kaki yang disebar di ruas jalan depan kampus USTJ.
Namun, sejam kemudian aparat Polres Jayapura Kota diback up Brimob Polda Papua dengan mengerahkan satu unit truk pemadam air milik Polda Papua langsung menyemprotkan air ke ban bekas yang dibakar. Kemudian aparat membersihkan dan menggeser ranting pohon dan batu-batu yang disebar di jalan.
Kini, arus lalu lintas yang sempat macet dari dua arah berangsur-angsur normal, aparat kepolisian berjaga-jaga dibantu polisi lalu lintas dari Polsek Abepura yang mengatur kelancaran lalu-lintas.
"Blokade itu dilakukan oleh warga BTN Organda," kata Umi, salah seorang warga kompleks belakang USTJ.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga BTN Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (8/6) siang dikabarkan tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang.
Berdasarkan data lapangan yang dihimpun, dua warga BTN Organda yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekolompok orang itu, salah satunya berprofesi sebagai Ketua RT bernama Fredrik, serta tetangganya Simon.
Sedangkan dua warga yang dilaporkan luka-luka, adalah Christofer Maradona dan Chris Wandadaya.
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015