Singapura (ANTARA News) - Tim Wushu Indonesia nyaris melampaui target empat emas yang ditetapkan Satlak Prima bila pada nomor pedang pool A nilai Ahmad Hulaefi tidak tersalip atlet Vietnam Xuan Hiep Tran pada pertandingan SEA Games 2015 di Hall 2 Singapura Expo, Senin.
Hulaefi gagal menggandakan medali emas yang diraihnya pada hari terakhir, meski sempat memimpin dengan nilai 9,71. Namun pada kesempatan berikutnya, Xuan Hiep memupus harapan atlet Indonesia setelah mencatat nilai 9,72.
"Saya sudah berusaha maksimal pada nomor ini yang juga spesialisasi saya, namun demikian saya harus mengakui hasil ini secara fair," kata Hulaefi.
Sehari sebelumnya, Hulaefi menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia dari nomor pertandingan taijiquan dengan menyisihkan Xian Hiep Tran. Namun kini giliran Xian melakukan revans.
Dengan demikian, maka perolehan medali emas tim wushu Indonesia tertahan di peringkat ketiga dengan empat emas, tiga perak dan enam perunggu. Sedangkan Singapura menjadi juara umum dengan enam emas, tiga perak dan tiga perunggu, serta Vienam di peringkat kedua dengan empat emas, empat perak dan tiga perunggu.
Sedangkan dari jumlah medali yang diraih kontingen judo Indonesia terbanyak yakni 13 medali mengalahkan Singapura dan Vietnam yang meraih 12 dan 11 medali.
Presiden Wushu Indonesia Sopandi Kusumah mengaku puas dengan raihan para atlet Indonesia yang sukses meraih target empat medali emas, bahkan dengan jumlah medali paling banyak.
"Perjuangan atlet sudah maksimal, empat emas diraih dengan perjuangan luar biasa atlet. Saya juga senang karena atlet-atlet muda kita bangkit meraih medali," kata Sopandi.
PB Wushu Indonesia berjanji untuk melanjutkan pembinaan atlet sekaligus menempa atlet-altlet muda untuk bisa berkembang dan siap berlaga pada ajang Asian Games 2018 yang akan digelar di Indonesia.
"Mereka akan dibantu dan pelatihan atlet akan diteruskan sehingga tidak terputus, target terdekat ke Kejuaraan Dunia November 2015 dan menyiapkan atlet untuk Asian Games 2018," katanya menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015