"Perkembangan teknologi informasi sempat memicu anggapan pensil dan pensil warna tergerus ponsel cerdas dan komputer. Peran dan eksistensi pensil dan pensil warna ke depan jadi topik Faber Castell Group di seluruh dunia," kata Presiden Direktur Faber Castell Internasional Indonesia (FCII), Yandramin Halim, di Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Faber Castell menanamkan modalnya lagi dengan perluasan pabrik PT FCII kawasan industri MM2100 di Bekasi.
Untuk perkantoran dan bisnis, pensil dan spidol memang kurang menonjol kehadirannya.
Halim mengatakan, saat ini Faber Castell mampu memproduksi 100 juta spidol setahun dan sebesar 70 persen di antaranya untuk ekspor. Kini perusahaan itu telah menguasai pasar dan menjadi nomor satu di antara sembilan jenis kategori produk alat tulis di Indonesia dan luar negeri.
"FCII anak dari perusahaan Faber Castell yang berpusat di Jerman, tahun lalu produksi FCII mencapai satu triliun produksi, sebanyak 75 persen di ekspor ke lebih dari 35 negara , yang tersebar di Asia-Pasifik, Afrika, Eropa, dan Amerika, dan sisanya dipasarkan di dalam negeri," kata Halim.
Lebih lanjut dikatakan dia, produksi FaberCastell di Indonesia berkualitas sama baik dengan produk Faber Castell yang di produksi di Jerman. "Oleh sebab itu, kami bangga karena produk pensil, spidol, pensil warna yang dipakai anak-anak di Indonesia sama baiknya yang digunakan anak-anak di Jerman."
Saat ini Faber-Castell telah mengoperasikan lima pabrik di Indonesia untuk empat jenis produk, yaitu connector pen (spidol warna-warni yang dapat disambung menjadi berbagai bentuk), marker (spidol), disokong dua pabrik pensil dan satu pabrik kayu sebagai bahan baku.
Pabrik connector pen itu berlokasi di MM2100, sedangkan pabrik pensil di Bantar Gebang, Bekasi.
Faber-Castell hadir di 25 negara lebih dengan pabrik di 15 negara dan produknya didistribusikan lebih dari 125 negara. Indonesia basis produksi spidol dan pensil karena kualitasnya, sehingga Indonesia boleh ekspor ke 35 negara, termasuk Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.
Yang unik, walau ada pelemahan pertumbuhan ekonomi namun bisnis ini terus tumbuh. "Sejak 14 tahun yang lalu perusahaan tumbuh cukup baik, selalu double digit, karena itu kami konsisten dan berkelanjutan," kata dia.
Dari segi kontribusi pendapatan Faber-Castell Indonesia terhadap induk perusahaan menduduki urutan ketiga setelah Brazil dan Jerman.
Pewarta: Zita Meirina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015