"Pendapatan perusahaan ini berasal dari pendapatan real estate, pendapatan tiket, hotel, restoran dan pendapatan usaha lainnya," katanya, saat menyampaikan kinerja keuangan perusahaan dalam ekspose publik PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, di Hotel Putri Duyung Ancol, Jakarta, Senin.
Kemudian, jumlah aset perusahaan pada 2014 tercatat Rp2.907 triliun dengan jumlah ekuitas Rp1.618 triliun dan jumlah liabilitas Rp1.289 triliun.
Perseroan juga membagikan dividen yang nilainya meningkat dari Rp53 per lembar saham pada 2013 menjadi Rp65 per lembar saham pada 2014.
Ia mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta memiliki saham perseroan sebesar 72 persen, PT Pembangunan Jaya 18 persen dan kepemilikan masyarakat sebesar 10 persen.
Ia mengatakan sektor rekreasi mendominasi 74 persen dari pendapatan perseroan, dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi atau earnings before interest, taxes, depreciation and amortization alias EBITDA sektor rekreasi pada 2014 sebesar Rp347,49 miliar.
EBITDA dari sektor rekreasi tersebut menyumbang 86 persen dari total EBITDA perusahaan pada kinerja finansial 2014 yang sebesar Rp401,74 miliar.
"Unit bisnis rekreasi merupakan tulang punggung dari bisnis perseroan," katanya.
Besarnya hasil yang didapatkan dari sektor rekreasi itu didukung peningkatan jumlah pengunjung dari 15.949.000 pada 2013 menjadi 16.749.000 pada 2014.
Peningkatan jumlah pengunjung tersebut memberikan dampak positif dengan adanya pendapatan dari penjualan tiket pintu gerbang dan wahana wisata menjadi penggerak utama bagi peningkatan pendapatan pada sektor rekreasi.
Pewarta: Martha Simanjuntak
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015