"Melatih atlet muda, khususnya atlet belia itu unik, butuh kesabaran ektra. Namun itu ternyata melatih kesabaran dan pengendalian emosi saya sekaligus," kata Lindswell di Singapura, Senin.
Ia mengaku kesempatannya melatih atlet belia memang masih belum didukung waktunya yang lebih banyak berlatih di luar negeri. Termasuk dalam persiapan ke SEA Games ia cukup lama tinggal di Beijing, Tiongkok.
Gadis kelahiran Medan pada September 1991 mengaku selalu siap memenuhi panggilan Pelatnas Wushu dan belum berfikir untuk pensiun dari cabang olahraga yang digelutinya itu.
"Sejauh ini saya masih menikmati sebagai atlit, dan tentunya juga peduli pada pembinaan. Pengalaman saya selama ini mungkin bisa bermanfaat bagi atlet muda," katanya.
Emas yang diraih pada ajang SEA Games 2015 merupakan emas ketiganya, dan kali ini ia berpotensi untuk meraih dua medali emas.
Ditanya kunci kesuksesannya di cabang wushu, Lindswell menyatakan kuncinya pada kerja keras dan kesabaran. Karena dengan kesabaran mengikuti tahapan dan proses latihan semuanya bisa diatasi di lapangan.
"Kita boleh banyak salah dalam latihan, lelah dalam menempa diri, tapi kita hasilnya pasti akan terasa saat pada pertandingan sesungguhnya. Semuanya harus total," kata atlet asal padepokan Kusuma Wushu Indonesia itu.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015