"Gerakan pramuka merupakan pelopor dalam membentuk karakter untuk membangun pemuda yang tangguh, unggul, dan peduli terhadap permasalahan sosial di negeri ini," katanya pada penutupan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV di Bumi Perkemahan Tambang Ulang, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Minggu.
Acara penutupan PPSN tahun 2015 itu juga dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Dr H Mohsen dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel H Muhammad Tambrin.
Penutupan gelaran akbar pramuka santri itu sendiri diawali dengan upacara adat Bhineka Tunggal Ika dengan melepaskan kapak pusaka yang ditancapkan pada sebongkah kayu saat pembukaan PPSN pada 1 Juni 2015. Pada upacara tersebut juga dibacakan Sumpah Janji Pramuka berupa sandi Bhineka Tunggal Ika.
Upacara penutupan PPSN 2015 itu berlangsung khidmat meski dalam guyuran hujan lebat. Banyak prestasi diraih selama perkemahan pramuka santri tersebut, salah satunya adalah khataman Al-Quran serta hadirnya satu sangga yang semua anggotanya hafal Al-Quran 30 juz.
Gubernur Kalsel dalam sambutan penutupan acara lebih lanjut mengemukakan, berakhirnya PPSN menjadi momentum untuk lebih menghayati pentingnya gerakan dan kegiatan pramuka, khususnya di kalangan santri.
"Pramuka harus bisa menjadi pelopor dalam mengatasi masalah yang dihadapi generasi muda seperti kriminalitas dan rendahnya rasa hormat serta perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral dan agama," kata Rudy sambil mengemukakan harapan agar pramuka berbenah diri dalam mengelola organisasi dan pendanaannya.
Menutup sambutannya, Gubernur Kalsel menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Kwarnas Pramuka, Kementerian Agama, dan Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia serta Bupati Tanah Laut yang memberikan dukungan penuh bagi suksesnya PPSN IV tahun 2015.
Sementara itu Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Dr H Mohsen yang mewakili Dirjen Pendidikan Islam Kemenag mengemukakan, PPSN IV sangat berkesan bagi para santri sehingga mereka sampai enggan meninggalkan tempat.
"Pisah hanya di hatinya. Di hati kita tetaplah satu, karena Tri Satya kita satu," kata Mohsen mengutip salah satu bait dari sebuah lagu Pramuka.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015