Chicago (ANTARA News) - Para peneliti Cina dilaporkan menemukan molekul dalam senyawa yang dapat mengontrol diabetes terhadap tikis yang menjadi hewan percobaan, sehingga dapat menjadi pembuka jalan dibuatnya pil diabetes bagi pada manusia.Senyawa tersebut sejauh ini baru diuji ke tikus, namun hal itu menunjukkan efektivitasnya terhadap manusia, sehingga dapat menjadi obat bagi penderita diabetes sekaligus menggantikan obat yang kurang ramah lingkungan yang selama harus disuntikkan sebanyak dua kali sehari ke mereka. "Kami mencari rekanan bidang farmasi dengan harapan, agar kami dapat mengembangkan senyawa ini," kata Ming-Wei Wang, Direktur Pusat Penelitian Obat di Shanghai, China, yang menjadi kepala tim peneliti, layaknya dikutip AFP. Para ilmuwan peneliti di lembaga tersebut telah mengidentifikasikan molekul Boc5 setelah melakukan penyaringan ribuan senyawa untuk dapat menemukan yang hampir serupa dengan hormon yang mengatur kadar glukosa dalam tubuh yang disebut GLP-1 dalam bentuk obat oral.GLP-1 telah memperlihatkan tingkat kenormalan glukosa pada pasien diabet namun karena manfaatnya hilang dalam waktu yang singkat maka industri farmasi telah memusatkan perhatiannya pada satu jenis senyawa yang dapat meniru efek dari hormon tersebut namun dapat membawa manfaatnya dalam waktu yang cukup lama . Pada tahun 2005, pabrik farmasi Amylin dan Eli Lilly memulai memasarkan satu senyawa yang disebut incretin mimetic bagi penderita diabetes tipe II atau penderita diabetes usia dewasa.Obat tersebut diberi nama Byetta yang dapat membantu pasien diabetes untuk mengontrol tingkat gula dalam darah mereka dengan cara merangsang pankreas untuk memproduksi insulin setelah selesai makan dan memperlambat tingkat gula darah yang disebabkan oleh makanan didalam rongga perut dan dapat mencegah terjadinya penimbunan glukosa setelah makan.Byetta juga memperlihatkan daya untuk memperlambat nafsu makan dan membantu sipenderita untuk mengurangi berat badannya pada sejumlah pasien namun hanya dapat diperoleh dalam bentuk obat suntik yang bagi sejumlah pasien lainnya akan merupakan masalah, sehingga para peneliti terus melanjutkan pencarian untuk dapat menemukan senyawa yang dapat berfungsi seperti GLP-1, namun dapat diperoleh dalam bentuk obat oral.Dalam uji coba laboratoris pada hewan tikus Boc5 menambah sensitivitas insulin (kemampuan untuk memetabolis glukosa) mengurangi tingkat koleterol dan membendung nafsu makan demikian menurut penelitian yang dilakukan oleh Akademi Ilmu Sains Nasional China (PNAS).Setelah satu bulan pemberian Boc5 kepada hewan tikus penderita diabetes yang bertujuan untuk melakukan tes serum pengatur glukosa jangka panjang, dan setelah pemberian Boc5 dosis tinggi, maka hewan tikus yang menderita diabetes kehilangan bobot tubuhnya mencapai 20 persen dari bobot semula.Senyawa yang dapat mengontrol kadar gula hewan tikus yang dapat dibuat dalam bentuk pil, dan diharapkan satu hari nanti diharapkan dapat meringankan penderitaan yang paling banyak terjadi pada manusia penderita diabetes. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007