Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Setio Raharjo mengatakan tim SAR dan TNI masih belum dapat mencapai lokasi jatuhnya pesawat Adam Air di pegunungan di Desa Rangoan, Kecamatan Matanga, Polewali, Sulawesi Barat. "Tim SAR dan anggota TNI belum sampai ke lokasi pesawat diantaranya karena terhadang cuaca buruk," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Setio mengatakan, cuaca buruk juga menyebabkan pesawat yang ditugaskan untuk menyisir tempat jatuhnya pesawat masih belum dapat terbang ke lokasi. Ia mengungkapkan berdasarkan informasi dari penduduk dan kepolisian setempat, 90 orang dipastikan tewas. Selain itu, lanjutnya, 12 orang yang sebelumnya dinyatakan selamat sampai kini masih belum diketahui apakah mereka selamat atau tidak. "Kami belum mengetahui secara pasti bagaimana nasib dari 12 orang itu," kata Setio. Ia juga mengatakan, lokasi jatuhnya pesawat berada di 6.000-8.000 kaki di daerah pegunungan di desa Rangoan. Ia mengemukakan, kontak terakhir dengan menara kontrol ATC Bandar Udara Hasanuddin sebelum hilang pesawat tersebut berada di ketinggian 32 ribu kaki, bukan 8 ribu kaki seperti yang dia katakan sebelumnya. Mengenai penyebab jatuhnya pesawat, Setio mengaku masih belum dapat mengetahui secara pasti, tetapi kemungkinan besar karena cuaca buruk. Dalam konferensi pers tersebut, ia juga mengemukakan bahwa meski terjadi banyak kasus kecelakaan pesawat, maskapai penerbangan di Indonesia masih bisa dipercaya. "KNKT sendiri beberapa hari yang lalu telah memanggil sejumlah maskapai untuk dibriefing agar lebih waspada tentang cuaca dan berbagai kemungkinan buruk yang terjadi selama penerbangan," katanya sambil menambahkan bahwa KNKT tidak mempunyai hak dalam melakukan penegakan hukum untuk menghentikan suatu penerbangan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007