Medan (ANTARA News) - Sebanyak 2.753 warga Desa Pancur dan Desa Pintu Besi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara yang berada dalam radius 7 kilometer dari kawah Gunung Sinabung diungsikan ke tempat yang lebih aman di Kabanjahe.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Jhonson Tarigan, dihubungi dari Medan Sabtu mengatakan, ribuan warga dievakuasi menyusul meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung dari status Level III (siaga) menjadi Level IV (Awas) dan hal itu berpotensi membahayakan keselamatan penduduk.
Oleh karena itu, katanya, Pemerintah Karo melalui BPBD, TNI, Polri, dan Satpol PP terpaksa harus memindahkan penduduk yang berada di lokasi yang membayakan itu.
Para pengungsi itu diangkut dengan menggunakan truk milik TNI, Polri, dan kepunyaan Pemkot Karo.
"Saat ini, seluruh warga yang tinggal di dua desa itu, telah dikosongkan dan dibawa ke lokasi penampungan Gereja Katolik, Kantor KNPI, GBKP Simpang Empat dan Desa Simpang Enam Kabanjahe," ujarnya.
Jhonson menyebutkan, mengenai makanan para pengungsi tersebut, tidak ada masalah dan sampai saat ini masih dapat diatasi.
Bahkan, Posko Bantuan juga sudah didirikan dan para pengusaha maupun dermawan yang akan menyalurkan sumbangan untuk para pengungsi tersebut.
Selain itu, Posko Kesehatan juga sudah didirikan untuk memberikan bantuan perawatan bagi warga yang mengalami sakit.
"Seluruh keperluan untuk penduduk yang nenyelamatkan diri itu, sudah tersedia dan tidak ada masalah," kata mantan Kabag Humas Pemkot Karo itu.
Dia menambahkan, saat ini petugas BPBD masih terus mendata penduduk yang mengungsi itu, untuk memudahkan penyaluran bantuan makanan dan logistik lainnya.
"Seluruh warga yang dipindahkan dari lokasi yang sering dilalui lintasan awan panas, debu vulkanik dari Gunung Sinabung itu, dalam keadaan aman, dan tidak ada yang mengalami sakit," kata Jhonson.
Sebelumnya, Badan Geologi menaikkan status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, dari "Siaga" menjadi "Awas" karena mengalami peningkatan aktivitas dalam dua hari terakhir.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015