Labuan Bajo, NTT (ANTARA News) - Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Muhammad Munir mengatakan Ekspedisi NKRI 2016 akan dilakukan di Papua Barat.
"Rencananya akan dilakukan di Papua Barat yang wilayahnya cukup sulit secara geografis," ujar Munir setelah upacara penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara di Pantai Gorontalo, Labuan Bajo, NTT, Sabtu.
Karena itulah, lanjut Munir, pihaknya akan melakukan survei secara cermat dan membagi wilayah ekspedisi.
Kemudian TNI AD akan menyusun personel dengan teliti, mengorganisasi diri serta melakukan persiapan-persiapan yang lebih baik.
"Agar Ekspedisi NKRI berjalan lancar, kami juga membutuhkan dukungan dari semua pihak," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakasad juga mengatakan ekspedisi NKRI 2016 akan melibatkan lebih banyak kementerian setelah Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memutuskan ekspedisi NKRI menjadi program strategis nasional.
Adapun upacara penutupan Ekspedisi NKRI Koridor Nusa Tenggara dilakukan di Pantai Gorontalo, NTT, dimana Wakasad bertindak sebagai inspektur upacara dan mengumumkan hasil ekspedisi yang telah dilaksanakan selama empat bulan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Komandan Ekspedisi NKRI 2015 Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro serta pejabat daerah setempat.
Setelah upacara diadakan beberapa pertunjukan dari personel militer yaitu demonstrasi beladiri Yong Moo Do oleh 25 orang anggota Batalyon Infanteri 743 Kodam IX/Udayana.
Selain itu ada atraksi silat Merpati Putih, debus dan "double stick" atau "nunchaku" oleh anggota Kopassus. Selanjutnya ada pertunjukan terjun payung dari oleh 16 personel Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) yang membawa bendera Merah Putih, TNI, Polri serta pemerintah daerah.
Rangkaian acara ditutup oleh tarian kolosal penyambutan "Ndundu Ndake" oleh pemuda-pemudi Kabupaten Manggarai Barat.
Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015