Guiyang (ANTARA News) - Hujan lebat selama satu bulan belakangan telah membuat 31 orang tewas atau hilang di Provinsi Guizhou di bagian barat-daya Tiongkok, kata pemerintah lokal pada Jumat (5/6).
Hujan lebat mengakibatkan banjir dan tanah longsor di Guizhou sejak 14 Mei. Lebih dari 1,42 juta orang terpengaruh dan 83.000 orang lagi dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka, kata Departemen Urusan Sipil provinsi tersebut.
Lebih dari 1.100 rumah telah hancur dan 56.600 hektare lahan pertanian rusak, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi langsung sebesar 2,7 miliar yuan (435 juta dolar AS), kata departemen itu, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Sabtu.
Provinsi tersebut diperkirakan menghadapi hujan lebat lagi selama dua hari ke depan.
Hujan lebat di Tiongkok Selatan sejak Minggu (31/5) juga mempengaruhi siswa sekolah menengah yang mengikuti "Gaokao", ujian tahunan masuk perguruan tinggi, kata Pusat Meteorologi Nasional pada Jumat.
Hujan lebat mengguyur beberapa derah di provinsi tersebut termasuk Hubei, Anhui, Zhejiang, Jiangxi, Hunan dan Guangxi selama tiga hari, demikian prakiraan pusat meteorologi itu.
Pusat tersebut juga memperingatkan mengenai hujan badai dan angin kencang di wilayah itu serta mendesak semua pelajar agar berhati-hati saat melakukan perjalanan.
Wilayah Tiongkok Timur-laut juga dkan dipengaruhi oleh hujan lebat dan petir selama masa ujian sekolah, kata pusat meteorologi tersebut.
Sebanyak 9,42 juta siswa diperkirakan duduk menghadapi ujian yang melelahkan mulai Ahad. Ujian itu akan memutuskan pakah seorang siswa bisa masuk perguruan tinggi, kembali ke sekolah selama setahun lagi, atau berusaha mendapat pekerjaan. Ujian tersebut di beberapa provinsi berlangsung selama dua hari, dan tiga hari di wilayah lain.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015