"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan kebutuhan devisa, antara lain untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Jumat.
Meskipun demikian, lanjut Tirta, penerimaan devisa dari penerbitan sukuk global pemerintah mampu menahan penurunan lebih lanjut.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Mei 2015 masih cukup untuk membiayai 7,1 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Tirta.
Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2015 tercatat 110,9 miliar dolar AS, turun 700 juta dolar AS dibanding akhir bulan sebelumnya yang mencapai 111,6 miliar dolar.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015