Havana (ANTARA News) - Kuba, Selasa, mengutuk eksekusi terhadap pemimpin Irak yang terguling Saddam Hussein sebagai satu pembunuhan dan menyerukan diakhirinya perang yang dipimpin AS di negara itu. "Itu adalah ketololan politik, satu tindakan tidak sah di sebuah negara yang dilanda konflik interen di mana jutaan warganya tinggal di pengasingan atau kehilangan nyawa mereka," kata Kemlu Koba dalam sebuah pernyataan. Pernyataan itu menyebut penggantungan Saddam, yang dilakukan Irak pada Sabtu dinihari, sebagai "pembunuhan yang dilakukan oleh negara yang menduduki," AS. Dunia heran bhwa eksekusi Saddam dilakukan pada hari suci umat Islam ketika kaum Muslim melaksanakan pengampunan, kata pernyataan itu. "Juga dilaksanakan pada saat ratusan ribu pemuda Amerika Serikat (AS) mendesak dihentikannya pembunuhan atau pederitaan akibat-akibat perang," kata pernyataan itu, yang disiarkan surat kabar Granma milik Partai Komunis yang berkuasa. Kuba mengatakan adaah kewajiban moral untuk mengutuk eksekusi terhadap Saddam kendatipun hukuman mati belum dihapus di negara itu. Pernyataan itu mngatakan ini karena "perang yang kejam" yang dilakukan AS terhadap Kuba, mengacu pada usaha-usaha AS untuk menyingkirkan pemerintah kiri pimpinan Fidel Castro selama hampir setengah abad, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007