Lombok Utara (ANTARA News) - Kepala Desa Gili Indah H Taufik mengatakan masyarakatnya resah dengan menumpuknya sampah dan limbah cair yang diduga dibuang ke perairan laut Gili Trawangan oleh para pengusaha karena mengganggu kenyamanan wisatawan.
"Saya harus bertindak tegas terhadap masalah ini. Pokoknya jika ada pengusaha nakal yang masih membuang limbah cair ke laut, izinnya akan dicabut," kata Taufik di Lombok Utara, Jumat.
Meski sudah berbuat banyak mencegah pembuangan limbah cair ke laut, Taufik membenarkan masih banyak restoran dan hotel yang membuang limbah cairnya sembarangan.
Dia juga mengaku sudah mengantongi daftar pengusaha nakal yang masih membuang limbah cair ke laut.
"Limbah cair ini sangat mengganggu wisatawan. Dan yang paling penting, limbah cair ini sangat mengancam ekosistem bawah laut," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah meminta Pemerintah Kabupaten Lombok Utara untuk turun tangan melihat dan menangani masalah ini.
Dalam waktu dekat, lanjut Taufik, Badan Lingkungan Hidup Lombok Utara akan turun melakukan pengecekan kondisi di laparangan.
Selain menangani limbah, saat ini Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sedang melakukan penataan sarana dan prasarana di Gili Trawangan, seperti pembenahan dermaga dan pemindahan pasar seni.
"Pasar seni yang menjadi pusat oleh-oleh dan pusat kuliner tersebut rencananya akan dipindahkan ke bagian dalam perkampungan Gili Trawangan, dengan lahan seluas 200 meter persegi," katanya.
Sekretaris Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Lombok Utara H Sujanadi membenarkan adanya rencana pemindahan pasar seni Gili Trawangan itu.
"Pasar seni itu akan dipindahkan ke tanah milik pemerintah daerah di dekat lapangan di dalam perkampungan," katanya.
Mantan Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara ini optimistis pemindahan pasar seni itu akan memberikan dampak lebih luas kepada masyarakat.
Dia berharap pemindahan pasar seni bisa menghidupkan perekonomian di dalam perkampungan Gili Trawangan.
"Kami juga yakin, pemindahan pasar seni ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah pendapatan asli daerah," ucap Sujanadi.
Pewarta: Awaludin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015