Jakarta (ANTARA News) - Gelombang pasang di perairan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Flores, Maluku, dan Timor masih akan berlangsung hingga 6 Januari mendatang, kata Drs. Ahmad Zakir dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), di Jakarta, Selasa. "Perairan di kawasan tersebut masih akan mengalami gelombang tinggi, sementara cuaca buruk berupa hujan lebat disertai angin kencang juga berlangsung di Laut Jawa Timur hingga Nusa Tenggara," kata Zakir kepada ANTARA News. Menurut dia, gelombang pasang dan cuaca buruk tersebut perlahan-lahan bakal meninggalkan Indonesia, seiring dengan melemahnya pemicu cuaca buruk bibit badai yang mengarah ke daratan Australia bagian barat. "Selepas tanggal 6, pemicu cuaca buruk akan melemah. Depresi tropis tekanan rendah, yang biasanya merupakan bibit badai tropis yang geraknya selalu menjauhi khatulistiwa, diperkirakan mulai memasuki daratan barat Australia pada tanggal 6, tapi itu pun masih perlu kita pantau lagi perkembangannya," kata Zakir menjelaskan. Saat ini, ia menegaskan, tekanan tinggi berada di Benua Asia, sementara tekanan rendah ada di Australia. Disinggung tentang pengaruh buruknya cuaca dan perairan di Indonesia terhadap bencana jatuhnya pesawat di Sulawesi Selatan, Zakir memperkirakan tidak seluruh bibit badai menyebabkan hal itu. "Dari sisi mana pun, cuaca bisa jadi penyebab tapi bisa juga tidak. Karena salah satu akibat dari bibit badai tropis adalah penumpukan awan angin di laut Jawa, dan kemudian akibatnya muncul angin kencang serta gelombang pasang," kata dia. Zakir juga mengatakan kondisi perairan dan cuaca saat ini tidak terkait dengan siklus El Nino, yang merupakan siklus berdasarkan periode musim. "El Nino adalah akumulasi keadaan cuaca dan musim secara global, apa yang ada di Indonesia sekarang ini bukan akumulasi global tapi hanya intensitas sehari-hari," demikian Zakir.(*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007