"Ketika tenun diangkat menjadi bagian dari industri fashion, berikut cerita-cerita budaya dibaliknya, ini akan menjadi nilai tersendiri bagi pencinta fashion," kata Sekretaris Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Busharmaidi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Menurutnya, Indonesia memiliki tenun yang khas jika dibandingkan dengan buatan dari negara lain, misalnya tenun buatan masyarakat Lomobok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Busharmaidi mengatakan bahwa tenun Lombok memiliki warna yang cenderung lebih lembut dengan motif yang sangat variatif dibandingkan tenun buatan negara lain seperti Thailand atau Malaysia.
Ia menambahkan, tenun memiliki distribusi pasar yang besar ketika dikembangkan menjadi industri fashion, karena sudah masuk ke pasar menengah hingga atas.
"Yang menarik juga, ketika diekspor dalam bentuk baju muslim, walaupun tujuannya untuk menutup kedinginan, tapi baju muslim tersebut bisa juga dipakai sehari-hari terlepas dari tujuannya apa," ujar Busharmaidi.
Untuk itu, lanjutnya, Kemenperin sedang mengembangkan program penggunaan pewarna alam untuk tenun, di mana pada zaman dahulu pernah digunakan namun ditinggalkan ketika pewarna kimia masuk.
Saat ini, ujarnya, penggunaan warna alam menjadi satu tren dan modal yang diinginkan pasar, di mana nilai ekspor tenun mencapai 9--10 persen dari nilai ekspor produk IKM secara keseluruhan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015