Beijing (ANTARA News) - Para ahli medis menilai Tiongkok masih aman dari wabah Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), seperti yang terjadi di Korea Selatan (Korsel), meski satu orang warga Negeri Ginseng diketahui terinfeksi virus itu saat memasuki Tiongkok.
"Virus tersebut tidak mudah menular dari satu orang ke orang lain. Kami kira belum akan terjadi wabah MERS di Tiongkok, namun masyarakat harus tetap hati-hati dan waspada jika mengalami gejala demam dan batuk berkepanjangan," demikian pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Jumat.
Otoritas kesehatan Tiongkok juga telah mengeluarkan petunjuk pencegahan dan penanganan virus MERS di setiap rumah sakit dan pengendaliannya. Setiap orang yang mengalami gejalan demam, batuk berkepanjangan, dan bersin-bersin harus melalui alat sensor tubuh.
Tiongkok juga telah mengembangkan antibodi untuk MERS. Saat ini tidak ada obat atau vaksin untuk penyakit itu.
Penyakit pernapasan akut itu menimbulkan gejala batuk, demam, napas tersengal-sengal, serta bisa mengarah ke radang paru-paru dan gagal ginjal.
Sementara itu, warga Korsel yang mengidap virus MERS kini masih dirawat di rumah sakit kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok, dengan kondisi yang berangsur stabil.
Petugas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Guangdong He Jianfeng seperti dikutip media setempat mengatakan, pria berusia 44 tahun itu masih mengalami demam dan batuk berkepanjangan, namun kondisinya stabil.
"Kami juga telah mengkarantina 72 dari 78 orang yang diduga melakukan kontak dengan pria tersebut selama melakukan kunjungan bisnis di Guangdong. Untuk sementara mereka masih negatif virus MERS," katanya.
Terkait hal itu Konsulat Jenderal RI di Guangzhou, Tiongkok, mengeluarkan imbauan bagi seluruh warga negara Indonesia di wilayah tanggung jawabnya, untuk mewaspadai penyebaran virus MERS.
"Kami telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di Provinsi Guangdong, Guangxi, Fujian dan Hainan, untuk mewaspadai penyebaran virus tersebut,," kata Konjen RI Guangzhou Ratu Silvy Gayatri kepada Antara.
Sementara itu Kantor Pemerintahan Wilayah Administrasi Hong Kong menyatakan akan terus memantau lebih dekat perkembangan wabah MERS di Korsel. Pria asal Korsel yang mengidap virus MERS tersebut, sebelum tiba di Huizhou, Guangdong, sempat berada di Hong Kong.
Belasan orang yang diduga sempat melakukan kontak dengan pasien juga dilacak dan diisolasi. "Kami akan terus memantau perkembangan wabah MERS di Korsel, terutama kemungkinan penularan melalui media/perantara lain," kata Kong Wing-man dari Seketariat Pusat Makanan dan Kesehatan Hong Kong.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015