Mekah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) di Arab Saudi akan mengganti konsumsi jamaah haji Indonesia di Arafah dan Mina (Armina) sebesar 300 Riyal perorang, menyusul keterlambatan pemberian jatah makan yang dialami para jamaah pada pekan lalu.
Informasi dari Media Center Haji, Depag, Selasa, menyebutkan bahwa penggantian uang konsumsi itu dilakukan berdasarkan petunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Menteri Agama Maftuh Basyuni.
"Penggantian biaya tersebut dilaksanakan di Arab Saudi dengan memprioritaskan kloter-kloter awal," kata Ketua PPIH di Arab Saudi, Nur Samad Kamba, dalam selebaran yang dibagikan kepada jamaah, Selasa.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ahmad Farhan Hamid yang dikonfirmasikan hal ini menyatakan, pihaknya menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, secara pribadi sejumlah anggota tim pengawas haji 1427 Hijriah memang berpendapat demikian.
Sebelumnya pemerintah hanya berniat memberikan uang pengganti sebesar 105 Riyal. Jumlah berdasarkan hitungan jamaah tidak mendapatkan 7 kali jatah makan selama di Arafah dan 1 hari di Mina. Nilai 1 kali waktu makan sebesar 15 Riyal.
"Kalau memang demikian bagus. Jadi secara kebetulan, pemikiran sejumlah anggota tim pengawas sama dengan Presiden SBY," kata Farhan.
Namun demikian sejumlah anggota tim pengawas DPR lainnya mempertanyakan kebijakan tersebut. Khususnya, mengenai sumber dana penggantian uang konsumsi tersebut.
"Pemerintah harus transparan dari mana asal uang yang akan digunakan untuk mengganti konsumsi Armina itu. Kalau dari APBN, tetap harus seizin DPR," kata mereka. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007