Accra (ANTARA News) - Sebuah ledakan di stasiun pengisian bahan bakar umum ibu kota Ghana, Accra, pada Rabu malam waktu setempat telah menewaskan sekitar 90 orang, demikian petugas pemadam kebakaran setempat menyatakan.
Warga ibu kota tengah berlindung dari hujan di SPBU nahas tersebut saat ledakan terjadi.
Penyebab ledakan ditengarai berasal dari api yang muncul dari terminal truk di dekat SPBU yang kemudian menyebar ke bangunan-bangunan lain, kata juru bicara pemadam kebakaran Prince Billy Anaglate.
Api kemudian mulai menyebar ke SPBU dan menimbulkan ledakan besar yang menyebabkan tempat tersebut rata dengan tanah.
"Ini adalah ledakan akibat kebakaran. Para warga yang tengah berlindung dari hujan tidak mempunyai kesempatan untuk melarikan diri," kata Anaglate.
Pada masa-masa kritis beberapa jam setelah ledakan, para petugas pemadam kebakaran berjuang untuk memadamkan api sementara pihak kepolisian dan tentara bersama-sama menolong warga yang terjebak di dalam reruntuhan, demikian keterangan Wali Kota Accra, Oko Vanderpuije.
Wartawan Reuters yang berada di lokasi mengaku menyaksikan sejumlah mayat terbakar di dalam mobil tempat mereka berlindung saat ledakan terjadi.
Sementara itu tim penyelamat yang mengenakan masker dan sarung tangan berupaya mengangkap mayat-mayat tersebut, yang semuanya tidak dapat dikenali lagi.
Menurut keterangan Anaglate, indikasi awal menunjukkan bahwa kebakaran terjadi tanpa unsur kesengajaan.
Sebelum kejadian ledakan, sejumlah area ibu kota Accra terendam banjir dan memaksa para warga untuk berlindung di tempat lain. Salah satunya adalah SPBU tempat kejadian.
Presiden Ghana John Mahama, yang mengunjungi area ledakan, menyatakan duka cita atas kematian dan kerugian.
Dia menyalahkan tragedi tersebut pada banjir yang disebabkan oleh pembangunan pemukiman dan area usaha di tengah jalur air sehingga merusak sistem drainase kota.
Di sisi lain, badan meteorologi Ghana memperkirakan bahwa hujan akan terus berlanjut sampai pada Kamis waktu setempat, Reuters melaporkan.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015