Dirjen mewakili Mentan Amran Sulaiman mengatakan hal itu acara Panen Raya Jagung seluas 24.000 ha di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jatim, Kamis.
Hadir dalam acara Bupati Lamongan H Fadeli, Kadis Pertanian Jatim Wibowo Ekoputro dan Muspida Jatim.
Hasil Sembiring mengatakan, kenaikan target produksi jagung karena ada pembukaan lahan jagung satu juta hektare sebagaimana dicanangkan Presiden Jokowi bulan lalu.
"Penambahan satu juta ha lahan jagung di Papua, Papua Barat, Sulawesi dan Kalimantan diharapkan menambah produksi 5 juta ton jagung," katanya.
Selain itu, penambahan produksi 5 juta ton jagung itu juga untuk mengurangi impor jagung yang pada tahun lalu mencapai 4 juta ton.
Hasil Sembiring menambahkan, pemerintah memberikan subsidi pupuk dan benih jagung kepada petani agar meningkat dari dari 5-6 ton per ha menjadi 10-12 ton per ton.
Sementara Bupati Lamongan H Fadeli mengatakan, daerah siap menjadi pusat produksi jagung di Jatim.
Kendati demikian, beberapa usulan petani kepada Kementan untuk meningkatkan produksi jagung, seperti bantuan benih jagung berkualitas, pupuk cukup, irigrasi air, jalan distribusi produk, dan harga jagung menjadi baik.
Doddy Wiratmoko, Market Development Manager PT BISI International tbk sebagai perusahaan penyedia bibit jagung berkualitas mengatakan, PT BISI pada 2015 menyiapkan benih jagung hibrida sebanyak 10.000 ton diharapkan memenuhi sekitar 600.000 ribu ha lahan jagung baru atau 60 persen dari satu juta ha lahan jagung baru.
Jagung BISI-18 merupakan benih jagung yang dirilis oleh PT. BISI International Tbk, yang mempunyai potensi hasil hingga 12 ton per hektar pipil kering. Merupakan jagung yang tahan penyakit bulai, karat daun dan hawar daun.
Keunggulan utama dari jagung ini adalah rendemen panennya yang sangat tinggi mencapai 80-85 persen, sehingga hasil produksi jagung pipil sangat tinggi.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015