Banda Aceh (ANTARA News) - Diperkirakan masih ratusan korban banjir bandang yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), sepuluh hari lalu, hingga kini belum ditemukan dan relawan bersama masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap mereka. Kepala Subdin Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial NAD, Bukhari di Banda Aceh, Selasa, menyatakan bahwa jenazah yang ditemukan baru sebagian kecil dari orang yang dinyatakan hilang dalam banjir 23 Desember 2006 lalu itu. Berdasarkan data yang dikeluarkan Satlak PBP/Posko Pemkab Aceh Tamiang, jenazah korban banjir yang telah ditemukan tercatat 51 orang, sedangkan mereka yang hilang 151 orang. "Upaya pencarian korban hilang terus dilakukan, baik tim relawan kemanusiaan maupun dari keluarga korban masing-masing," katanya. Termasuk pada hari Lebaran Iduladha, 31 Desember 2006, masyarakat yang selamat dari bencana air bah itu terus "menyisir" daerah-daerah tertentu untuk mencari jenazah anggota keluarganya setelah hilang terpisah saat lari dari banjir. Menurut Bukhari, data sementara tercatat 4.656 rumah rusak berat, 6.307 rusak ringan dan 1.755 rumah lainnya dinyatakan hanyut serta 86 unit gedung sekolah rusak, sehingga aktivitas kegiatan belajar mengajar ribuan siswa terganggu. Sementara itu, Kepala Bagian Sosial Pemkab Aceh Tamiang Basyaruddin menyebutkan hingga hari ini (2/1) tercatat sedikitnya sepuluh desa di kawasan muara sungai (Krueng) Tamiang belum berhasil diterobos melalui darat. Bantuan kebutuhan pokok kepada mereka disalaurkan melalui sungai, sedangkan kegiatan pencarian jenazah dilakukan anggota keluarga korban masing-masing "menyisir" kawasan hutan berlumbur dengan berjalan kaki. "Para relawan dipandu masyarakat setempat untuk menerobos medan yang cukup berat dengan berjalan kaki," katanya. Menyinggung tentang penyaluran bantuan kebutuhan pokok bagi korban banjir di Aceh Tamiang, ia menyebutlkan semua mereka sudah menerimanya, termasuk korban di desa yang belum berhasil disalurkan melalui darat diantar dengan perahu motor.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007