Makassar (ANTARA News) - Para penumpang yang selamat dari jatuhnya pesawat Adam Air di sekitar Desa Rangoan, Kecamatan Matanga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, kini sedang dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kapendam VII/Wirabuana, Letkol Inf Amsal, kepada ANTARA News di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa, mengemukakan upaya evakuasi membutuhkan waktu, karena para korban harus dipikul dengan berjalan kaki sejauh sekitar 30 km ke lokasi helipad di dekat Desa Rangoan. Sebanyak dua helikopter dilaporkan telah berada di dekat Desa Rangoan yang diterbangkan dari Lanud Hasanuddin, Selasa pagi. Para korban tersebut, kata Amsal, direncanakan akan dievakuasi ke Makassar. Karena itu, tim medis yang dilengkapi dengan mobil-mobil ambulans kini telah siaga di Lanud Hasanuddin dan Lapangan Karebosi, Makassar. "Para penumpang selamat yang kondisinya sangat kritis direncanakan akan didaratkan di Lapangan Karebosi karena dekat dengan RS Pelamonia milik TNI AD," ujarnya, seraya menambahkan sebuah ambulans yang bisa melaksanakan operasi darurat kini sudah siaga di lapangan tersebut. Selain rumah sakit-rumah sakit di Makassar, dua rumah sakit kabupaten, yakni RSU Polewali, Sulbar dan RSU Kota Parepare juga telah disiagakan untuk melayani para korban. "Kami sudah siaga dari tadi pagi, namun sampai saat ini belum juga ada korban yang tiba di sini," ujar seorang petugas Unit Gawat Darurat (UGD) RSU Parepare yang dihubungi melalui telepon. Hal yang sama dikemukakan Rahman, seorang perawat di RSU Polewali. Sementara itu, kondisi cuaca di atas Kota Makassar kini masih diguyur hujan lebat, bahkan di sekitar Lanud Hasanuddin hujan disertai dengan angin kencang, sehingga aparat di bandara kini khawatir helikopter yang akan mengevakuasi para korban akan terhambat pendaratannya. Sebanyak 12 orang dari 102 penumpang dan awak pesawat Boeing 737-400 Adam Air yang jatuh Senin petang itu ditemukan selamat, namun kondisi dan nama-nama mereka belum diketahui. Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, dan Wagub Amri Sanusi kini berada di Desa Rangoan untuk memimpin kegiatan evakuasi, namun tidak bisa dihubungi karena tidak tersedianya saluran komunikasi ke sana. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007