Sydney (ANTARA News) - Polisi Australia akan menyelidiki dugaan korupsi pada proses penawaran tuan rumah Piala Dunia 2022. Australia juga menegaskan tidak akan mengikuti turnamen besar apa pun sampai FIFA bersih dari prilaku korup.
Kepala Federasi Sepak Bola Australia Frank Lowy mengatakan dalam sebuah surat terbuka, kemarin, bahwa proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 yang secara kontroversial dimenangkan oleh Qatar itu tidak bersih. Dia juga berjanji membagi apa yang dia tahu dengan pihak berwajib.
Lowy menuduh Jack Warner, mantan Wakil Presiden FIFA dan Ketua CONCACAF (badan sepak bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia) pencuri.
Warner yang didakwa pihak berwenang AS dengan tuduhan korupsi itu kukuh menyatakan tidak bersalah.
"Polisi Federal Australia saat ini mengevaluasi tuduhan penyalahgunaan dana dari Federasi Sepak Bola Australia kepada FIFA," kata polisi. "Mengingat masalah ini sekarang di bawah evaluasi, maka tidak pantas jika berkomentar lebih jauh lagi."
Warner dituduh mencuri 500.000 dolar Australia dari penawaran Australia untuk edisi 2022 itu, yang sebenarnya dibahas rinci dalam sebuah laporan memberatkan oleh CONCACAF pada 2013.
Pada suratnya, Lowy menyatakan CONCACAF telah meminta donasi senilai 4 juta dolar Australia kepada sebuah pusat pelatihan milik Warner di Trinidad dan Tobago, namun FFA dan tim bidding Australia menawarkan 500.000 dolar Australia.
Lowy mengatakan uang itu dibayarkan kepada CONCACAF namun akhirnya terungkap bahwa Warner melakukan penipuan dan penyalahgunaan dana, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015