Potensi itu berdasarkan kesamaan pada tiga metode yakni metode dalam Kitab Sulamun Nariyyin, Kitab Fathur Rouf fil Manan, dan metode Lajnah Falaqiyah PBNU

Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyatakan awal Ramadhan 1436 H/2015 dan Idul Fitri 1436 H/2015 berpotensi sama di kalangan umat Islam dari berbagai kelompok yakni awal Ramadhan (puasa) pada 18 Juni dan awal Syawal (Idul Fitri) pada 17 Juli 2015.

"Potensi itu berdasarkan kesamaan pada tiga metode yakni metode dalam Kitab Sulamun Nariyyin, Kitab Fathur Rouf fil Manan, dan metode Lajnah Falaqiyah PBNU," kata Koordinator Rukyatul Hilal PWNU Jatim HM Sholeh Hayat kepada Antara di Surabaya, Kamis.

Menurut Wakil Ketua PWNU Jatim itu, kesamaan tiga metode itu menunjukkan tidak ada perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri pada tahun ini, meski PWNU Jatim tetap akan melakukan "rukyatul hilal" (melihat hilal secara kasat mata).

"Kitab Sulamun Nariyyin menentukan ijtimak terjadi pada Selasa 16 Juni pukul 21.07 WIB, dan irtifak (ketinggian hilal atau rembulan usia muda sebagai pertanda awal bulan) pada -2,2 derajat atau belum wujud," katanya.

Oleh karena itu, usia bulan Syaban diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari, sehingga tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis 18 Juni 2015.

"Sementara itu, Kitab Fathur Rouf fil Manan juga menentukan ijtimak terjadi pada Selasa 16 Juni pukul 21.00 WIB, dan irtifak pada -2 derajat (belum wujud), sehingga usia Syaban diistikmalkan 30 hari dan awal Ramadhan jatuh pada Kamis 18 Juni 2015," katanya.

Hal yang sama juga terjadi pada hasil perhitungan Lajnah Falaqiyah PBNU yakni ijtimak terjadi pada Selasa 16 Juni pukul 21.07 WIB dan irtifak pada -2 derajat (belum wujud), sehingga 1 Ramadhan jatuh pada Kamis (18/6).

"Ketiga metode itu menunjukkan hilal saat ghurub (matahari terbenam) belum bisa dilihat, karena belum wujud, sehingga bulan Syaban mengalami istikmal. Metode hisab yang lain juga sama, sehingga awal Ramadhan dan Idul Fitri berpotensi sama," katanya.

Namun, PWNU Jatim akan tetap melakukan "rukyat syariah", walau barang (hilal) belum ada, tapi karena Hadits Nabi memerintahkan "shumuu lil rukyati", maka PWNU Jatim akan melakukan rukyat pada Selasa 16 Juni pada 11 titik se-Jatim.

"Untuk Idul Fitri pun berpotensi sama karena ijtimak terjadi pada pukul 08.00 WIB, sehingga hilal berpotensi kelihatan dan awal Syawal akan terjadi pada tanggal yang sama yakni 17 Juli 2015," katanya.

Sementara itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim H Nadjib Hamid menegaskan bahwa Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan puasa 1 Ramadhan 1436 H jatuh pada Kamis, tanggal 18 Juni 2015, lalu Idul Fitri 1 Syawal 1436 H bertepatan dengan hari Jumat, 17 Juli 2015.

"Penetapan awal puasa dan lebaran itu sesuai hasil telaah hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Metode telaah itu merupakan cara menetapkan awal puasa dan lebaran dengan ilmu perhitungan falaq (astronomi)," katanya.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015