Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan semakin banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjual saham kepada masyarakat melalui bursa, baik di Jakarta maupun Surabaya.
"Kita tentu berharap semakin banyak BUMN yang masuk ke bursa," kata Presiden dalam dialog dengan pelaku pasar modal di Gedung Bursa Efek Jakarta, Selasa pagi, usai membuka perdagangan perdana 2007.
Pada acara ini Presiden didampingi Menko Perekonomian Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Burhanudin Abdullah, serta Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.
"Dengan semakin banyaknya BUMN yang masuk ke klub ini, maka tidak hanya PT Telkom dan Aneka Tambang yang ada di sini," kata Presiden.
Yudhoyono mengatakan pemerintah sampai saat ini masih memiliki 158 BUMN yang kondisinya betul-betul sehat, sakit serta yang harus "diinfus".
"Terus terang ada pikiran apakah pemerintah harus terus memelihara 158 BUMN tersebut, karena yang menjadi persoalan apakah pemerintah harus terus memberi "infus"," kata Presiden.
Ia mengatakan salah satu persoalan yang dihadapi pemerintah jika harus melikuidasi atau membubarkan sebuah BUMN adalah bagaimana masa depan para karyawannya.
"Kalau ada BUMN yang dilikuidasi, maka bagaimana para karyawannya, terutama yang sudah lama mengabdi," kata Presiden kepada para pelaku pasar modal.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan harapannya kepada para pelaku pasar modal agar mereka tetap melaksanakan usaha mereka, karena aktifnya kegiatan bursa bisa mendorong terus tumbuh dan berkembangnya sektor riil. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007