"Kami menargetkan 1.000 pencari kerja bisa terserap dari 6.000 formasi pekerjaan yang dibuka oleh 45 perusahaan dalam bursa kerja ini," katanya di Wonosobo, Rabu.
Ia mengatakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada penyelenggaraan bursa tenaga kerja kali ini Kantor Nakertrans menggandeng Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja.
"Selama dua hari ini, kami membuka kesempatan bagi pencari kerja bertemu langsung dengan pihak perusahaan pencari kerja dan mereka mendapat pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya," katanya.
Menurut dia, upaya untuk meningkatkan daya serap di bursa kerja tersebut, tidak lepas dari fakta bahwa selama dua tahun terakhir jumlah lulusan SMK cukup besar.
"Tahun 2014 jumlah lulusan SMK mencapai 2.738 orang dan tahun ini bahkan mencapai 3.304 orang," katanya.
Setya Rahmawanto dari Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus Sekolah Menengah Kejuruan mengatakan tidak semua lulusan tersebut bisa terserap ke bursa kerja.
"Secara persentase, jumlah lulusan SMK yang bisa masuk ke bursa kerja hanya sekitar 40 persen, sedangkan 20 persen lainnya memilih melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dan 40 persen lainnya tidak diketahui minatnya," katanya.
Menurut dia hal tersebut tidak hanya bisa diselesaikan dengan job fair saja, mengingat masih ada potensi untuk para lulusan SMK yang ingin membuka wirausaha sendiri.
"Di sekolah kami sudah mengajarkan kewirausahaan dan banyak pula di antara lulusan yang telah mencoba untuk mandiri," katanya.
Namun, pihaknya juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Melalui kerja sama tersebut, nantinya lulusan SMK diharapkankan bisa mendapat pendampingan dan pelatihan lanjutan.
Bupati Wonosobo A. Kholiq Arif mengatakan selain solusi alternatif melalui job fair, penyerapan tenaga kerja produktif juga bisa ditempuh dengan memperluas kewirausahaan.
Ia mengatakan semakin banyaknya tenaga kerja yang memilih untuk mandiri, maka ke depan ketergantungan terhadap perusahaan juga semakin berkurang.
"Job fair tetap perlu dan layak diapresiasi, namun upaya menggugah keberanian untuk mandiri di kalangan generasi muda juga tidak kalah penting," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015