Jakarta (ANTARA News) - Ilmuwan dari University of Louvain di Belgia menemukan bahwa elemen kunci perkembangan otak anak muncul bertahun-tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Kemampuan mengindera wajah menggunakan bagian kanan otak, yang membedakan manusia dengan primata lainnya, sebelumnya diduga berkembang saat manusia belajar membaca.
Tapi hasil satu studi baru yang diterbitkan di jurnal riset eLife menunjukkan bahwa bahkan pada bayi berusia empat bulan kemampuan itu sudah sangat berkembang.
Para peneliti mengetahui hal itu setelah melakukan studi menggunakan penutup kepala yang dipasangi elektroda untuk memantau aktivitas otak 15 bayi saat mereka berada di pangguan ibunya dan memperlihatkan gambar-gambar silih berganti secara cepat dalam 20 detik kepada mereka.
Pada bayi-bayi itu diperlihatkan 48 gambar wajah dengan sudut pandang, warna, pencahayaan dan latar belakang berbeda diselingi dengan 200 gambar binatang, tumbuhan dan benda-benda bikinan manusia.
Setiap gambar hanya ditunjukkan 166 milidetik, sama dengan kecepatan yang digunakan untuk studi-studi pada orang dewasa.
Dibandingkan dengan gambar-gambar yang lain, penampakan wajah terlihat bersama dengan taji spesifik dalam stimulasi bagian otak kanan.
Perbedaan bagian otak kanan dan kiri bahkan lebih jelas dibandingkan dengan studi yang sama pada orang dewasa.
"Seperti kemampuan berbahasa yang terganggu saat bagian kiri otak rusak, kerusakan bagian kanan otak bisa mengganggu kemampuan kita membedakan wajah, jadi sangat penting untuk memahami bagaimana ini berkembang," kata salah satu penulis hasil studi, Bruno Rossion, peneliti utama di University of Louvain.
"Keberhasilan metode penelitian pada bayi menunjukkan bahwa itu bisa digunakan pada semua usia untuk memahami bagaimana kita mengembangkan kemampuan untuk memahami gambar-gambar kompleks."
Manusia jauh mengungguli algoritma komputer dalam menggolongkan gambar-gambar visual alami.
Wajah merupakan stimulus yang sering terjadi dan penting secara sosial dalam perkembangan manusia sehingga sangat penting untuk mempelajari bagaimana manusia mengembangkan kemampuan menggolongkan objek secara visual.
Para peneliti sekarang bisa menggunakan metode yang sama untuk menentukan kapan kemampuan menggolongkan objek secara visual muncul dan bagaimana dia berkembang bersama usia.
"Orangtua dan pengasuh sudah menyadari betapa cepat otak bayi berkembang, tapi sampai sekarang pengumpulan buktinya sangat susah karena keterbatasan metode yang digunakan," kata Rossion dalam siaran publik eLife yang diterbitkan di laman EurekAlert!
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015