Jakarta (ANTARA News) - Pengoperasian bus sekolah di Jakarta yang semula direncanakan pada awal Februari, kemungkinan besar tertunda, karena hingga saat ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih berkutat pada persiapan pengoperasian empat koridor baru busway. "Paling lambat kita akan operasikan Maret. Kita harus selesaikan satu persatu. Januari ini kita sedang siapkan peluncuran empat koridor busway yang baru," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman, akhir pekan lalu, di Jakarta. Ia memaparkan sedang disiapkan 34 bus sekolah yang akan melayani lima kawasan pemukiman dan lima kawasan sekolah di Jakarta. "Bila nanti pada akhirnya Maret 2007 belum juga beroperasi silahkan kritik saya bahwa itu terlambat," ujarnya. Lima kawasan permukiman yang akan dilayani bus sekolah adalah Kemayoran, Pulo Gadung, Taman Mini Indonesia Indah, Pasar Minggu, dan Kalideres. Adapun kawasan pendidikan yang dituju adalah Lapangan Banteng, Tanjung Priok, Kampung Melayu, CSW/Kebayoran, dan Harmoni. Bus sekolah akan melayani siswa dalam tiga waktu yang berbeda, yakni pagi, siang, dan sore. Pada pagi hari bus sekolah melayani pukul 05.00-06.30, siang pukul 11.00-13.00, dan sore pukul 16.00 sampai dengan 19.00. Kenaikan tiket busway Sementara itu, ketika disinggung tentang rencana kenaikan tiket busway, Nurachman menyatakan kenaikan itu sebenarnya tidak berkaitan dengan pola bagi hasil dengan konsorsium penyedia unit bus busway. "Kenaikan itu sebenarnya tidak ada pengaruh untuk operator, karena mereka dibayar berdasarkan per kilometer penumpang. Itu lebih pada besarnya subsidi yang diberikan pada penumpang busway dan berasal dari APBD DKI Jakarta," katanya. Nurachman menyontohkan untuk pengoperasian empat koridor, yaitu Koridor IV, Koridor V, Koridor VI dan Koridor VII dengan harga tiket tetap Rp3.500, maka jumlah subsidi yang diberikan mencapai Rp382 miliar hingga Rp400 miliar, namun dengan kenaikan tiket menjadi Rp5.000 maka subsidi hanya Rp100 miliar. "Hal itu harus kita maklumi karena dari APBD tidak hanya untuk mensubsidi penumpang busway, namun juga pendidikan, kesehatan dan usaha kecil menengah," tutur Nurachman. Sedangkan tentang pembangunan tiga koridor baru busway pada 2007, yaitu Koridor VIII jalur Pondok Indah-Kebayoran Lama-Kebon Jeruk-Harmoni melewati jalan Panjang, Koridor IX Cililitan-Cawang-Pluit dan Koridor X Cawang-Priok akan segera dikerjakan. Keseluruhan dana yang diperlukan untuk proyek tersebut dari APBD 2007 kita usulkan Rp700 miliar, Rp300 miliar di antaranya melalui pos anggaran Dinas Perhubungan, kata Nurachman. (*)
Copyright © ANTARA 2007