Cadangan devisa mencapai rekor tertinggi 371,51 miliar dolar AS pada akhir Mei, naik 1,6 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, menurut bank sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BOK).
Setelah berbalik menurun pada Juli tahun lalu, cadangan devisa jatuh menjadi 362,2 miliar dolar AS pada Januari sebelum "rebound" atau berbalik naik pada Februari dan menyentuh tertinggi baru pada April dan Mei.
Peningkatan hasil investasi mengimbangi penurunan nilai konversi aset-aset non-dolar seperti euro, kata BOK.
Mata uang tunggal Eropa terus cenderung melemah terhadap dolar AS setelah Bank Sentral Eropa (ECD) meluncurkan pelonggaran kuantitatif. Ini mengurangi nilai konversi aset berdenominasi mata uang euro.
Euro terdepresiasi 1,3 persen terhadap dolar pada Mei, dan pound Inggris turun 0,7 persen terhadap greenback. Yen Jepang dan dolar Australia masing-masing turun 3,9 persen dan 4,2 persen terhadap dolar pada bulan lalu.
Cadangan devisa Korsel terdiri dari 335,51 miliar dolar AS sekuritas, 26,6 miliar dolar AS deposito, 4,79 miliar dolar AS emas batangan, 3,15 miliar dolar AS hak penarikan khusus (special drawing rights) dan 1,46 miliar dolar AS posisi di Dana Moneter Internasional (IMF).
Pada akhir April, Korea Selatan peringkat keenam pemegang cadangan devisa terbesar di dunia, setelah Tiongkok, Jepang, Arab Saudi, Swiss dan Taiwan.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015