Saya menyampaikan duka cita mendalam atas 17 pelajar yang tewas, dan enam pelajar lainnya yang mengalami luka-luka,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise turut berduka atas tewasnya 17 pelajar akibat kecelakaan truk yang mengangkut anak-anak sekolah di Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

"Saya menyampaikan duka cita mendalam atas 17 pelajar yang tewas, dan enam pelajar lainnya yang mengalami luka-luka," kata Yohana Yembise di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, kecelakaan yang terjadi pada Kamis 28 Mei 2015 itu menelan korban pelajar yang merupakan anak para karyawan perkebunan di PT Sinar Gunung Sawit Raya (SGSR) yang biasa berangkat ke sekolah dengan menumpangi truk.

Truk tersebut mengalami kecelakaan karena ban depan kanannya lepas.

Truk kemudian oleng dan terguling masuk ke parit berlumpur sedalam 2,5 meter, saat melintas di Desa Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Peristiwa kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan jatuhnya korban pelajar sekolah terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan rentannya anak-anak menjadi korban dari lemahnya sistem perlindungan anak, terutama perlindungan dan jaminan keselamatan di jalan menuju sekolah," kata Menteri Yohana.

Yohana menambahkan banyak faktor yang menjadi penyebab kecelakaan lalulintas yang memakan korban jiwa anak-anak sekolah.

Diantaranya infrastruktur jalan yang buruk di kota maupun desa juga terbatasnya fasilitas umum transportasi aman nyaman dan murah.

Selain itu, kelalaian pengendara serta jauhnya jarak antara sekolah dan rumah tinggal.

Menteri Yohana mendorong berbagai pihak untuk memberi perhatian lebih serius dalam mencegah kecelakaan berulang angkutan umum anak-anak sekolah serta segera menangani dampak psikologis kecelakaan tersebut kepada keluarga korban maupun anak-anak lainnya.

Selanjutnya Menteri Yohana akan menginstrusikan agar Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut agar dapat berkoordinasi dengan kepolisian, dinas sosial dan keluarga korban.

Serta ikut juga mengawal kasus ini, agar pemenuhan hak anak-anak korban kecelakaan Tapanuli Tengah dapat terpenuhi.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015