Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia turun dalam perdagangan Asia pada Selasa karena dolar AS lebih kuat sementara investor memperkirakan kartel OPEC akan mempertahankan tingkat produksinya pada pertemuan penting minggu ini meskipun pasokan global berlimpah, kata para analis.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli melemah tujuh sen menjadi 60,13 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Juli turun 15 sen menjadi 64,73 dolar AS per barel dalam perdagangan sore.
United Overseas Bank Singapura mengatakan harga "mundur ... karena dampak dolar AS yang menguat dan kekhawatiran pasokan tetap tinggi ketika OPEC bersiap untuk pertemuan pekan ini guna memutuskan target produksi".
Dolar berada di 124,65 yen di Tokyo pada Selasa, sedikit lebih rendah dari 124,81 yen pada Senin sore di New York, tapi jauh di atas 124,12 yen pada Jumat lalu dan tertinggi sejak Desember 2002.
Penguatan greenback membuat minyak yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, sehingga mengurangi permintaan dan mendorong harga yang lebih rendah.
Analis memperkirakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) setuju untuk terus memproduksi minyak pada jumlah yang sama ketika mereka bertemu di Wina pada Jumat (5/6).
Kartel itu memproduksi sekitar 30 persen minyak mentah dunia.
November tahun lalu OPEC menolak memotong target produksi harian 30 juta barel, yang telah diterapkan lebih dari tiga setengah tahun, meskipun pasokan global melimpah.
Langkah yang mengirim harga minyak yang sudah turun makin jatuh secara luas dianggap sebagai upaya taktis untuk meningkatkan permintaan dan merugikan produsen non-OPEC, terutama produsen serpih minyak Amerika Serikat.
Ketika ditanya di Wina, apakah strategi ini bekerja, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi pada Senin mengatakan: "Jawabannya adalah ya ... Permintaan sedang meningkat. Pasokan sedang melambat. Ini adalah fakta. Pasar sedang melakukan stabilisasi."
"Anda dapat melihat bahwa saya tidak tertekan, bahwa saya senang," katanya seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.A026)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015