Pada saat mendarat di Kuala Langsa pertengahan Mei lalu, kondisi mereka sangat memprihatinkan akibat kekurangan makanan, tubuh lemas karena dehidrasi."

Langsa, Aceh (ANTARA News) - Dr Said Mahdi, petugas medis dari lembaga swadaya masyarakat Bulan Sabit Merah Indonesia (BMSI) di Langsa, Aceh, Senin menegaskan bahwa kamp pengungsi Rohingya dan Bangladesh di Kuala Langsa aman dari penyakit menular.

"Rata-rata penyakit yang diidap oleh para pengungsi adalah asam lambung dan infeksi saluran pernapasan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Said.

Said mengakui bahwa sebelumnya memang ada dua orang yang mengidap penyakit TBC.

Lebih jauh Said mengatakan bahwa pada dasarnya para pengungsi tersebut berada dalam kondisi sehat sebelum berangkat dari negeri mereka dan kondisi buruk di kapal selama dua sampai tiga bulan membuat kebanyakan mereka jatuh sakit.

"Pada saat mendarat di Kuala Langsa pertengahan Mei lalu, kondisi mereka sangat memprihatinkan akibat kekurangan makanan, tubuh lemas karena dehidrasi." katanya.

Mereka yang sakit parah ketika mendarat, langsung dirawat di rumah sakit daerah dan hanya sekitar seminggu kemudian sudah dibolehkan pulang untuk bergabung dengan saudara-saudara mereka di kamp pengungsian.

Karena tidak ada masalah lagi dengan kondisi kesehatan para pengungsi tersebut, menurut Said masyarakat setempat maupun para relawan tidak perlu khawatir jika berkomunikasi dengan mereka.

Saat ini terdapat sebanyak total 681 pengungsi di Kuala Langsa dengan rincian 426 orang pengungsi Bangladesh dan 255 pengungsi Rohingya. Mereka ditempatkan di gudang bekas tempat pelelangan ikan (TPI) di Pelabuhan Kuala Langsa.

Selain di Kuala Langsa, juga terdapat kamp pengungsi di Lok Sukhon (329), Birem Bayem (402), Lhokseumawe (564 jiwa) dan Aceh Tamiang (47 jiwa).

Sejak diselamatkan oleh para nelayan di Aceh Timur dan ditempatkan di berbagai lokasi, kondisi kesehatan para pengungsi menurut Said sudah sangat menggembirakan, termasuk kondisi psikologis anak-anak.

Di lokasi penampungan pengungsi di Kuala Langsa yang merupakan sebuah pelabuhan, anak-anak sudah terlihat bermain dengan wajah ceria, sementara di sudut lainnya, para remaja tampak bersorak kegirangan mengikuti lomba lari karung yang dilenggarakan para relawan.

Ketika waktu shalat magrib tiba dan adzan berkumandang, seluruh aktivitas pun tanpa dikomando berhenti karena semua bergegas menuju mushola darurat yang telah disiapkan para relawan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015