Washington (ANTARA News) - Jumlah tentara Amerika Serikat (AS) tewas di Iraq mencapai 3.000 oang, kata hitungan badan pemantau korban. Pengumuman hari Minggu bahwa seorang tentara tewas sesudah bahan peledak rakitan meledak di dekat kelompok rondanya sehari sebelumnya itu menambah jumlah kematian sewaktu tahun 2006 berahir. Kelompok Penghitung Korban Sekutu Iraq melaporkan bahwa 2.989 kematian secara resmi diakui oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan 11 kematian lagi secara resmi belum dipastikan. Presiden Amerika Serikat George W Bush meninjau kembali siasat negaranya di Irak, di tengah peningkatan ketidakpuasan umum atas perang itu, penyiaran hasil kajian sangat diharapkan atas Irak, dan kekalahan tengah-kanan Republikan-nya dalam pemilihan anggota Kongres. Bush diperkirakan mengumumkan siasat baru tersebut pada Januari. Balatentara Amerika Serikat pekan lalu melaporkan kematian enam serdadunya dalam tiga serangan terpisah bom jalanan di Irak, menjadikan jumlah itu lima lebih banyak daripada korban serangan 11 September 2001 atas negara itu. Tiga tentara peserta ronda untuk mencari bom jalanan tewas di sebelah barat laut Bagdad pada Selasa, kata balatentara dalam pernyataannya. Satu tentara lain luka dalam pemboman hari Selasa itu. Dua orang tentara tewas dan satu luka akibat bom jalanan di baratdaya Bagdad hari Senin. Satu serdadu lain tewas and dua cedera dalam serangan terpidah di daerah sama hari Senin. "Peledak rakitan, yang dipicu dekat peronda Divisi Lintas Negara-Bagdad, menewaskan tiga tentara di baratlaut ibukota Irak, Bagdad, Desember 26," kata balatentara Amerika Serikat dalam pernyataannya. "Ronda itu melakukan tugas pembersihan harian saat satu bom jalanan meledak di dekat mereka, membunuh tiga tentara dan melukai satu lagi," katanya. Keenam kematian itu membuat jumlah tentara Amerika Serikat tewas di Irak sejak serbuan pimpinan negara adidaya itu pada Maret 2003 menjadi sedikit-dikitnya 2.978 orang, demikian DPA.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007