Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mendesak pemerintah meminta maaf kepada para jamaah haji Indonesia terkait dengan adanya keterlambatan dalam pengiriman jatah makanan mereka.
"Mohon dengan hormat kepada pemerintah agar secara terbuka meminta maaf kepada jamaah haji Indonesia atas segala kesalahan, kekhilafan dan kekeliruan itu," ujar Hasyim kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta, Senin.
Permintaan maaf itu, kata Hasyim, harus dilakukan karena insiden di Padang Arafah tersebut sangat serius dan memperihatinkan. Apalagi dalam sejarah perjalanan haji Indonesia, peristiwa tersebut belum pernah terjadi.
"Laparnya jamaah haji di Arafah mempunyai dimensi ganda, yakni hubungan hak kemanusiaan serta hubungan dengan Allah. Jangan sampai laparnya jamaah haji merupakan pertanda buruk untuk keadaan negeri kita," katanya.
Hasyim menambahkan, permintaan maaf itu hendaknya dilakukan pemerintah sebelum para jamaah haji kembali ke tanah air.
"Jadi harapannya setiba di tanah air, mereka telah memaafkan pemerintah sehingga tidak ada ekses bala (bencana) di kemudan hari," katanya.
Pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu meminta pemerintah mengatur kembali urusan logistik para jamaah haji di masa yang akan datang.
"Jangan sampai persoalan ini terjadi lagi. Dan sekali lagi, rasa kekecewaan jamaah haji harus dimintakan maaf dulu," tandasnya.(*)