... seperti malapetaka yang direncanakan. Kami sampaikan pada menteri pemuda dan olahraga, pikirkan kembali, jangan merencanakan malapetaka...Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto. menyatakan, sanksi dari FIFA kepada PSSI karena intervensi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah malapetaka.
"Ini seperti malapetaka yang direncanakan. Kami sampaikan pada menteri pemuda dan olahraga, pikirkan kembali, jangan merencanakan malapetaka," kata Hermanto, di Gedung DPR, Jakarta, Senin.
Kata dia, dengan pembekuan PSSI oleh FIFA akan berdampak pada kehidupan orang banyak.
"Banyak yang menggantungkan hidup di PSSI. Dengan dibekukan, maka jadi kesulitan ekonomi baik itu pemain, suporter, malapetaka yang direncanakan ini menurut saya jangan terjadi lagi," kata politisi Partai Demokrat itu.
Salah satu akibat pembekuan PSSI berujung pelarangan semua turnamen PSSI, banyak pemain sepakbola profesional klub-klub sepakbola Indonesia dan kontrak dari luar negeri terpaksa harus bertanding sepakbola antar kampung demi sekedar menyambung hidup.
Disebutkan Hermanto, fungsi Kementerian Pemuda dan Olahraga bukan hanya mengatur, tapi melayani dan melindungi.
"Apanya yang bangga. Kita di-banned kok bangga. Kita gak boleh bangga. Kita ga boleh bermain di laga internasional, hanya tarkam (antar kampung) saja, kok bangga, pandangan keliru," kata Agus.
FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada PSSI dengan melarang ikut pertandingan internasional kecuali Sea Games. Sanksi itu dijatuhkan FIFA pada PSSI, Sabtu (30/5).
Menanggapi itu, Presiden Jokowi, menyatakan, ini momen paling tepat bagi PSSI untuk membenahi diri padahal FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI itu karena menilai pemerintah Indonesia mengintervensi PSSI.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015