Jayapura (ANTARA News) - Mantan penyerang Sriwijaya FC yang kini membela Persipura Jayapura, Lancine Kone mencetuskan kata hati dengan mengaku kecewa atas sanksi FIFA kepada PSSI, sehingga kerja kerasnya bersama tim Mutiara hitam selama enam bulan sia-sia.

"Ya, saya sangat kecewa. Setelah enam bulan bekerja intens dengan rekan-rekan saya di Persipura jadi sia-sia," kata pemain asing kelahiran Pantai Gading 35 tahun lalu itu di Kota Jayapura, Papua, Senin.

Menurut dia, hanya karena kebijakan yang kurang populer akhirnya sepak bola Indonesia dikorbankan dan pesepak bola tanah air serta asing kena imbasnya.

"Apakah karena Persipura berkompetisi di AFC? Lalu karena kepentingan PSSI, Menpora dan BOPI semua menjadi egois? Saya kira itu sangat berbeda, punya kepentingan individu dan ini bukan masa depan sepak bola, itu hanya mimpi," katanya.

Dengan adanya sanksi dari FIFA, kata Kone yang pernah merumput di liga Thailand itu, para pesepak bola dipastikan tidak bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya masing-masing, karena kompetisi sepak bola tidak lagi bergulir seperti sebelumnya.

"Siapa yang akan membayar dan memberikan kebutuhan keluarga kami, pesepak bola. Apakah mereka memikirkan sejauh itu? Saya benar-benar minta maaf, kalau ada kata dan kalimat yang kurang berkenan untuk persoalan ini, tetapi masalah ini merupakan aib nasional," kata Lancine Kone.

Secara terpisah, kapten tim Persipura Jayapura Boaz TE Solossa mengaku belum berbicara langsung dengan pemain asing Mutiara Hitam terkait sanksi dari FIFA dan nasib mereka kedepannya.

"Yah, kalau saya sendiri belum berbicara dengan mereka (pemain asing). Tapi Pak Rudi Maswi (manejer Persipura) dan Pak Mano (ketua umum Persipura) sudah memikirkan hal itu jauh-jauh hari dan sudah pasti ada jalan keluarnya," katanya

"Pelatih Lessa juga sampaikan bahwa pasti mereka akan kembali ke negara asal mereka masing-masing. Tapi saya bilang bahwa kita tetap satu, kita tetap bersama. Masalah sebagai pemain asing saya serahkan kepada manajemen karena mereka yang lebih tahu, kami sudah seperti keluarga, kalau berpisah kami merasa sedih, dan yang pasti kami harapkan buat yang terbaik," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015